Legenda Sungai Alue Naga: Cerita Rakyat dari Serambi Mekkah

Kamis 19-10-2023,07:30 WIB
Reporter : Mael
Editor : Mael

Naga itu menceritakan bahwa dulu, ia diperintahkan oleh Sultan Alam untuk mengantar pedang ke sahabatnya, yaitu Tuan Tapa dan Raja Linge. 

Sebagai ganti atas kerja naga, Tuan Tapa memberinya 6 ekor kerbau. 

Namun, dalam perjalanan, naga tergoda untuk memakan 2 ekor kerbau dan memfitnah salah satu anak buah Raja Linge. 

Akibatnya, Raja Linge membunuh anak buahnya.

BACA JUGA:Legenda Gunung Batu Bini dan Gunung Batu Laki | Kisah Epos dari Kalimantan Selatan

Cerita berlanjut, "Hamba masih makan dua ekor lagi dan Raja Linge menyadari bahwa hamba yang memakannya. 

Raja Linge menusukkan pedangnya kepada hamba sampai membuat hamba lumpuh seperti sekarang. 

Tapi sungguh, atas kesalahan hamba, hamba sangat menyesal."

Mendengar pengakuan tersebut, Sultan Meurah dan Renggali mencabut pedang yang selama ini membuat naga lumpuh. 

BACA JUGA:Putri Junjung Buih, Legenda dari Kalimantan Selatan

Setelah pedang tersebut dilepas, sang naga diminta untuk kembali ke tempat asalnya, yaitu di laut.

Sambil menangis, naga itu menggeser tubuhnya mengikuti perintah dan bergerak perlahan menuju laut. 

Dari pergerakan naga tersebut, terbentuklah sebuah sungai kecil, yang akhirnya dinamakan Sungai Alue Naga. 

Sungai ini menjadi simbol pemulihan, pengampunan, dan perdamaian di tanah Aceh,

BACA JUGA:Asal-usul Tebing Peninjauan: Legenda Kerajaan di Kecamatan Rawas Ulu, Sumatera Selatan

mengingatkan semua orang akan pentingnya kesalahan diakui dan diberi maaf untuk menciptakan harmoni di antara mereka.(*)

Kategori :