Legenda Terbentuknya Pulau Weh dan Kota Radja | Cerita Rakyat Aceh

Rabu 18-10-2023,08:33 WIB
Reporter : Mael
Editor : Mael

Sultan Alam menangis mendengar pesan dari sahabatnya, tetapi ia berjanji untuk mengingatkan rakyatnya.

Pertarungan epik antara Naga Sabang dan kedua raksasa pun terjadi di tepi pantai. 

Pada satu titik, Seulawah Inong berhasil mengalahkan naga dengan pedangnya. 

Naga Sabang kemudian dilemparkan jauh ke laut oleh Seulawah Agam. 

BACA JUGA:Kisah Putri Aji Bedarah Putih, Legenda Asal-usul Danau Lipan

Kedua pulau mulai mendekat dan berbenturan, menyebabkan gempa dahsyat. 

Setelah gempa berhenti, air laut surut, dan gelombang besar datang menyapu pulau Andalas.

Rakyat Sultan Daru yang sedang bergembira diserang oleh gelombang besar, begitu juga kedua raksasa sakti. 

Di sisi lain, Sultan Alam dan rakyatnya melarikan diri ke gunung yang tinggi sesuai pesan dari Naga Sabang. 

BACA JUGA:Cerita Hantu Pirau dari Jambi, Legenda yang Tersimpan dalam Catatan Marcopolo

Gelombang besar tersebut menghancurkan banyak hal, tetapi Sultan Alam dan rakyatnya selamat.

Sejak saat itu, pulau Andalas menyatu di bawah pemerintahan Sultan Alam yang bijaksana. 

Mereka membangun kembali desa-desa dan kota-kota yang hancur. 

Sultan Alam mendirikan sebuah kota kerajaan di dekat bekas kepala naga, yang dinamakan Koeta Radja, sementara pantai bekas kepala naga disebut Ulee Leue (kepala ular). 

BACA JUGA:Legenda Putri Kandita, Kisah Asal-usul Ratu Penguasa Laut Selatan Pulau Jawa

Tempat di mana kedua raksasa sakti terkubur diberi nama Seulawah Agam dan Seulawah Inong. 

Kategori :