Misteri ini telah lama menjadi pembicaraan di kalangan masyarakat sekitar, yang percaya bahwa Royal Plaza berdiri di atas tanah istana hantu yang menjaga kawasan kota Surabaya.
Namun, seiring berjalannya waktu, bangunan hotel Beringin Permai yang mangkrak selama puluhan tahun roboh karena pembangunan modernisasi kota.
PT Pakuwon Jati mengambil alih tanah ini, tetapi bahkan setelah meruntuhkan bangunan hotel dan sebagian rumah, tanah ini dibiarkan mangkrak lagi.
Hutan ilalang dan pohon yang tidak beraturan menghiasi pemandangan kota Surabaya di sekitar jalan Ahmad Yani.
BACA JUGA:Kajian Baru Terhadap Gunung Padang, Apakah Ada Bukti Kaitan dengan Atlantis yang Hilang?
Karena terbengkalai begitu lama, lokasi ini menjadi sangat angker dan menyeramkan.
Warga sekitar menyebut bahwa bekas hotel mangkrak ini adalah tempat berkumpulnya para lelembut atau makhluk halus di sekitar kota Surabaya, khususnya sekecamatan Wonokromo.
Mereka berkumpul di sini karena tidak ada tempat lain yang seluas ini.
Sehingga, setiap malam Jumat Kliwon, hutan bekas tanah hotel Beringin Permai ini menjadi tempat berkumpulnya orang-orang yang memiliki ilmu linuwih.
BACA JUGA:Misteri Gunung Padang, Pakar di Badan Geologi Pecahkan Misteri Situs Kuno
Tetapi, usaha-usaha mistis di tempat ini tidak selalu berakhir dengan baik.
Sebuah cerita menunjukkan betapa kuatnya penghuni misterius di sana.
Sebuah kelompok mencoba melakukan ritual untuk mencari nomor togel, tetapi mereka diganggu oleh kehadiran yang mengerikan, yang disebut genderuwo, hingga mereka terpaksa melarikan diri.
Semua cerita misteri ini membuat masyarakat sekitar Royal Plaza hati-hati dalam berkelakuan dan berhati-hati agar tidak membangkitkan makhluk halus penjaga tanah ini.
Demikian pula, pemilik Royal Plaza Surabaya harus memelihara makhluk gaib tersebut karena mereka adalah penghuninya sebelum Royal Plaza ada.