Padahal, jika dibandingkan dengan pinjaman konvensional, pinjaman online memiliki tingkat suku bunga yang cenderung lebih tinggi dan tenor cicilan yang lebih ringkas.
Pada pinjaman online, biaya administrasi tidak transparan.
Alhasil para nasabah berisiko harus membayar hutang lebih besar dari kesepakatan diawal.
Selain itu, nasabah juga harus membayar biaya denda keterlambatan dan denda lainnya yang notabene tidak masuk akal.
BACA JUGA:Apa perbedaan antara Kode Bank BCA Digital dan Kode Bank BCA Biasa?
Tantangan dan Ancaman Pinjaman Online
Keberadaan pinjaman online ini menjadi polemik karena rendahnya literasi keuangan pada masyarakat Indonesia.
Hal ini tentu berisiko membuat debitur pinjaman online untuk terjebak jeratan utang yang terlalu berat hingga tak mampu membayar cicilannya. (**)