RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Tren perbankan digital semakin berkembang pesat, sejalan dengan gaya hidup yang semakin digital di era teknologi yang terus maju.
Terutama setelah masa pandemi, masyarakat semakin terbiasa menggunakan layanan perbankan jarak jauh melalui digital banking.
Ada perbedaan antara 'digital bank' dan 'bank digital'.
Kepala Cabang Perbankan Digital Branchless and Partnership CIMB Niaga, Lusiana Saleh, menjelaskan bahwa 'digital bank' adalah opsi perbankan yang hanya hadir secara online dan tidak memiliki kantor cabang fisik.
BACA JUGA:Rahasia Bahtera Nabi Nuh Terungkap di Indonesia? Penelitian di Gunung Padang Mengguncang Dunia
Namun, layanannya tetap dijamin di Indonesia.
Lusiana menjelaskan bahwa banyak bank kecil sebenarnya mengubah diri dari bank konvensional menjadi bank digital, meskipun masih mempertahankan cabang fisik.
Sementara itu, 'bank digital' adalah bank konvensional yang bertransformasi menjadi digital.
Mereka tetap beroperasi dengan cara konvensional, seperti memiliki teller dan layanan pelanggan.
BACA JUGA:Misteri Gunung Jabal Qaf, Gunung Terbesar, Induk Semua Gunung di Dunia, Tempat Tinggal Nabi Khidir
Namun, mereka mengembangkan layanan perbankan digital sebagai tambahan untuk nasabah.
Contoh bank semacam ini adalah CIMB Niaga, yang masih memiliki ratusan cabang tetapi juga menyediakan layanan perbankan digital seperti OCTO Mobile untuk kenyamanan nasabah.
Penting untuk diingat, bank digital memungkinkan nasabah untuk mengakses layanan perbankan dalam bentuk digital, sedangkan digital bank seharusnya tidak memiliki cabang fisik seperti bank digital.
Hal ini sesuai dengan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 12/POJK.03/2018.
BACA JUGA:Bank Digital dan Kelebihan serta Kekurangannya: Sebuah Tinjauan Mengenai SeaBank