Di sana, alam memulai proses penyembuhan dengan tumbuhnya pohon-pohon dan berkembangnya fauna, menciptakan lingkungan yang ramai dengan kehidupan hewan-hewan liar.
Pada sekitar tahun 200 SM, sekelompok manusia yang memiliki kesadaran spiritual datang ke Gunung Padang.
Mereka menetap di sana dan mulai membangun struktur-struktur megah menggunakan batu-batu prismatik yang berasal dari gunung itu sendiri.
Mereka memahami pentingnya berkomunikasi dengan yang supranatural, dan Gunung Padang menjadi tempat untuk melakukan ritual dan upacara keagamaan mereka.
Pembangunan situs ini merupakan sebuah pencapaian luar biasa, terutama jika kita mempertimbangkan metode mereka yang menghujamkan batu-batu berat tanpa menggali tanah. Ini mencerminkan tingkat religiusitas dan emosi yang kuat dari masyarakat zaman itu.
Arsitektur Punden Berundak Gunung Padang
Punden Berundak Gunung Padang terdiri dari berbagai bangunan dan struktur. Ada sumur tua yang disebut sumur kahuripan, tangga utama, teras-teras, dinding pembatas, tangga teras, dan dinding batas halaman.
Pembangunannya memerlukan waktu tiga generasi, sekitar 62 tahun, dan akhirnya selesai pada sekitar tahun 45 SM.
BACA JUGA:Bangunan Bersejarah yang Misterius di Semarang
Tidak seperti metode modern dengan menggali tanah, batu-batu prismatik diletakkan di atas tanah atau dihujamkan begitu saja.
Ini menciptakan dinding tembok, tangga, pintu gerbang, dan altar pemujaan yang mengesankan. Selain sebagai tempat upacara, Gunung Padang juga memiliki sumur di bagian bawahnya yang digunakan untuk kebutuhan logistik dan bersuci sebelum ritual ibadah di puncak.
Misteri dan Makna Situs Gunung Padang
Meskipun situs Gunung Padang memiliki nilai sejarah yang luar biasa, banyak hal tentangnya masih menjadi misteri.
Ini adalah situs dari masa pra-sejarah, yang tidak didukung oleh budaya tulis. Oleh karena itu, kita tidak dapat mengonfirmasi organisasi atau peradaban apa yang menggunakannya. Namun, situs ini tetap berdiri sebagai salah satu tempat pemujaan punden berundak terbesar di Asia Tenggara.