Hal ini disebabkan oleh proses tutup buku yang umumnya dilakukan oleh bank-bank pada akhir bulan.
RTGS cocok digunakan oleh mereka yang ingin melakukan transfer dengan nominal besar.
BACA JUGA:Klaim Ditolak? Yuk Pahami Polis Asuransi Kesehatan Segera, Jangan Sampai Salah!
Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Biaya transfer menggunakan RTGS cenderung lebih mahal, berkisar antara Rp25.000,00 hingga Rp50.000,00 per transaksi.
Selain itu, RTGS hanya dapat dilakukan dengan nominal transfer minimal sebesar Rp100.000.000,00 per transaksi.
Dengan memahami prinsip dasar RTGS dan batasan waktu yang berlaku, Anda dapat lebih bijaksana dalam menggunakan sistem ini untuk kebutuhan transfer dana Anda.
Jadi, apabila Anda perlu melakukan transfer dengan nominal besar dan dalam waktu cepat, RTGS mungkin menjadi pilihan yang tepat untuk Anda.
BACA JUGA:Ingin Sejahtera di Hari Tua? Yuk Cek Tips-tips Berikut Ini!
2. Transformasi Sistem Kliring Nasional Indonesia (SKNI) Menuju Transfer Elektronik yang Efisien
Sistem Kliring Nasional Indonesia (SKNI) atau Lalu Lintas Giro (LLG) adalah salah satu mekanisme transfer elektronik yang telah mengalami perubahan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
SKNI merupakan sistem yang memungkinkan bank-bank terhubung dengan SKNI yang dioperasikan oleh Bank Indonesia (BI), memfasilitasi transfer dana antar-rekening bank dengan efisiensi yang lebih baik.
Awalnya, SKNI memiliki periode settlement atau proses pemindahan buku dari rekening pengirim ke rekening penerima yang cukup spesifik.
BACA JUGA:Penyaluran Bansos BPNT Tahap 5 di Tahun 2023, Yuk Cek Segera Rekening Kamu! Gimana Caranya?
Bank akan meneruskan perintah transfer nasabah ke SKNI milik BI, dan uang akan dikumpulkan di sistem BI terlebih dahulu.
Setelah melalui proses dan waktu tertentu, sistem dari BI akan mendistribusikan dana tersebut ke bank tujuan atau penerimanya secara berkala sesuai jadwal dalam satu hari.
Barulah setelah bank tujuan menerima dana tersebut, uang akan didistribusikan ke rekening tujuan.