Polisi percaya bahwa siapa pun yang membuang semua merek baju itu telah membiarkan nama itu di situ, karena mengetahui bahwa Keane bukan nama pria yang telah menjadi mayat itu.
BACA JUGA:Makam Nyai Subang Larang Terletak di Desa Ini: Yuk Cek Kekayaan Sejarah dan Budaya Desa Sirnabaya
Kasus ini semakin misterius, karena bahkan media juga tidak bisa menemukan petunjuk yang bisa mengarah ke identitas pria ini.
Siapa dia? Dan apa yang menyebabkan kematiannya?
Taman Shud yang misterius
Pada bulan April, lima bulan sejak penemuan mayat, sebuah petunjuk lain muncul ke permukaan.
Namun, petunjuk kecil itu malah membuat kasus ini semakin misterius.
BACA JUGA:Cerita Keajaiban Bawah Laut Menjelajahi Kuil Pemuteran
Prof John Burton Cleland, yang meneliti pakaian pria tersebut, menemukan sebuah potongan kertas dalam kantung kecil yang tersembunyi di celananya.
Kertas itu bertuliskan dua kata, "Taman Shud".
Dua kata ini terdengar asing bagi para petugas kepolisian. Jadi, mereka memanggil petugas perpustakaan untuk menerjemahkannya.
Petugas itu mengenali kata itu sebagai bagian dari buku puisi "The Rubaiyat" yang ditulis 900 tahun lalu, oleh seorang penyair dari Persia, bernama Omar Khayyam.
BACA JUGA:Refleksi Cahaya atau Hal Mistis? Orbs Misterius di Jembatan Ancol
Dua kata itu kemudian menjadi identik dengan nama kasus ini.
Tema puisi Rubaiyat adalah seseorang harus hidup dengan bahagia, dan tidak menyesalinya ketika berakhir.
Kata "Taman Shud" dapat ditemukan pada akhir buku puisi tersebut, yang berarti "Selesai".