Tragedi hilangnya Dukuh Lagetang ini terjadi pada tanggal 16 April 1955, atau 66 tahun yang lalu.
BACA JUGA:Diluar Nalar Manusia! Ternyata Ini Misteri Pantai Selatan, Ada Cahaya Misterius dan Nyayian
Desa ini lenyap karena tertimbun oleh tanah longsor yang berasal dari Gunung Pengamun-amun.
Sebanyak 332 penduduk Dukuh Lagetang, beserta 19 orang tamu dari desa lain, menjadi korban dari bencana ini, terkubur hidup-hidup akibat longsor yang melanda desa tersebut.
Selain mengakibatkan kerugian jiwa yang besar, longsor juga membuat Dukuh Lagetang menjadi desa yang lenyap di Dieng karena desa tersebut tertutup oleh tanah.
Sebagai tanda penghormatan terhadap tragedi ini, pemerintah mendirikan sebuah tugu peringatan di lokasi tersebut untuk mengenang 332 penduduk setempat yang kehilangan nyawa akibat longsor Gunung Pengamun-amun.
Tragedi desa yang hilang di Dieng ini juga melahirkan banyak cerita dan kisah misteri.
Bahkan, beberapa orang mengaitkan tragedi ini dengan kisah Sodom dan Gomorah, dua kota yang hancur oleh Tuhan karena perilaku jahat penduduknya.
BACA JUGA:Bikin Geleng-geleng Kepala, Ini Misteri Cahaya Ajaib dan Nyanyian Samudra di Ratu Pantai Selatan
Konon, penduduk Dukuh Lagetang juga terlibat dalam perilaku yang dianggap menyimpang, yang kemudian memicu murka Tuhan dan menyebabkan tanah longsor.
Dalam jurnal berjudul "Islamic Youth Participation in The Emergence of Local Ritual: Encountering The Spirit of Islam in The Local Tradition" karya Taufiqurrohim, misteri Dukuh Lagetang.
BACA JUGA:Simbolisme dan Makna Spiritual, Candi Goa Gajah di Bali
sebagai desa yang menghilang di kawasan dataran tinggi Dieng karena penduduknya kerap melakukan perilaku menyimpang, turut diperkuat.
Sebelum longsor, Dukuh Lagetang dikenal dengan hasil panennya yang melimpah, dan penduduknya hidup berkecukupan. Namun, masyarakat di desa ini dianggap tidak bersyukur dengan anugerah Tuhan.
Mereka terlibat dalam praktik perjudian, perilaku sek....yang menyimpang, dan kurangnya praktik keagamaan.