Sayangnya, di situlah nasibnya berakhir, ketika pasukan Belanda menggunakan peluru emas yang akhirnya melukainya.
Sang pejuang yang sebelumnya dianggap kebal terhadap peluru biasa ternyata tidak tahan terhadap peluru berbahan emas.
Meskipun jatuh dalam pertempuran, pengorbanan dan perjuangan Panglima Wangkang tetap menginspirasi banyak orang.
Setelah gugur, jasadnya disembunyikan di dalam hutan oleh rekan-rekan seperjuangannya untuk menghindarkan penemuan oleh pasukan Belanda.
BACA JUGA:Ada Mitos dan Fenomena Menarik di Balik Bulan Purnama, Apa Saja Itu? Yuk Cek Infonya!
Penghargaan atas pengorbanannya ini membuktikan ketangguhan dan keberanian Panglima Wangkang dalam melawan penjajahan, serta meninggalkan jejak penting dalam sejarah Kalimantan Selatan dan perlawanan terhadap penjajahan Belanda.
Meskipun tak lagi hidup, namanya tetap dikenang sebagai simbol perjuangan dan semangat kemanusiaan. (*)