Legenda Panglima Wangkang, Pejuang Tangguh Kebal Peluru dari Suku Dayak Bakumpai
BANJARBARU, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Panglima Wangkang, seorang pejuang berdarah Dayak Bakumpai, menjadi sorotan dalam sejarah perjuangan Kalimantan Selatan.
Pahlawan yang memegang gelar Kyai Mas Demang bin Pambakal Kendet ini dikenal sebagai panglima perang dengan kebal senjata yang menginspirasi banyak orang.
Perannya yang sangat berarti terletak pada keterlibatannya dalam Perang Banjar, sebuah konflik suku Bakumpai yang berlangsung untuk mempertahankan distrik Bakumpai yang saat ini dikenal sebagai Baritokuala.
BACA JUGA:Misteri KRL Jabodetabek Berjalan Sendiri Tanpa Masinis, Fakta Atau Imajinasi?
Perang Banjar, yang berlangsung selama 46 tahun, adalah salah satu konflik terlama dalam sejarah Indonesia.
Dimulai pada tahun 1859 dan berakhir pada tahun 1955, perang ini telah merenggut nyawa banyak penduduk pribumi Kalimantan Selatan yang berjuang melawan penjajahan Belanda.
Panglima Wangkang mencuri perhatian karena kesaktiannya yang membuatnya kebal terhadap peluru di medan perang.
Meskipun dalam pertempuran sengit, ia selalu keluar tanpa luka.
BACA JUGA:Asal Usul Nyi Roro Kidul: Mengungkap Identitas Legendaris Ratu Pantai Selatan
Kekebalan Panglima Wangkang terhadap peluru menjadi kisah legendaris yang membangkitkan semangat perlawanan rakyat.
Pada tanggal 25 November 1844, Panglima Wangkang dan 500 pengikutnya melancarkan serangan terhadap ibu kota Banjarmasin.
Namun, pasukan Belanda yang lebih besar berhasil menghadang mereka.
Meskipun bertempur dengan gigih, Panglima Wangkang terpaksa mundur menuju Sungai Durahman karena pasukan Belanda yang superior.
BACA JUGA:Kisah Angker Jalan Tol Ngawi-Kertosono, Antara 2 Kenyataan dan Mitos, Berikut Penjelasannya!