Cerita-cerita seperti ini juga bisa berfungsi sebagai alat untuk mengatasi ketakutan dan kecemasan.
Manusia cenderung merasa takut pada hal-hal yang tidak mereka mengerti.
Dengan menceritakan cerita tentang tuyul, masyarakat bisa merasa memiliki cara untuk "mengendalikan" atau setidaknya merayu makhluk halus tersebut.
Ini memberikan rasa kekuatan dan kontrol dalam menghadapi ketidakpastian.
BACA JUGA:Misteri Rumah Angker di Utara Kota Jogja, Sering Muncul Penampakan Pocong
4. Hiburan dan Pengalihan:
Cerita-cerita supernatural sering kali menghadirkan hiburan dan pelarian dari rutinitas sehari-hari.
Mereka mengajak pendengar atau pembaca masuk ke dunia fantasi yang berbeda, yang dapat mengalihkan perhatian dari masalah-masalah dunia nyata.
Fenomena ini dapat dihubungkan dengan fungsi hiburan dan escapism dalam psikologi manusia.
BACA JUGA:Sering Muncul Sosok Menyerupai Pocong, Rumah Angker di Utara Jogja Tetap Berdiri Walaupun Kusam
5. Perkembangan Identitas Individu:
Cerita tuyul juga dapat memainkan peran dalam pembentukan identitas individu.
Mengalami atau mendengar cerita-cerita seram dapat membentuk sebagian kecil dari pengalaman pribadi seseorang.
Seiring berjalannya waktu, cerita ini menjadi bagian dari narasi yang membentuk pandangan diri seseorang dan bagaimana mereka melihat dunia di sekitarnya.
BACA JUGA:Mengungkap Misteri Rumah Angker di Kota Gudeg, Netizen: Sering Muncul Sosok Pocong Bergentayangan
Dalam kesimpulannya, fenomena psikologis di balik daya tarik dan kelangsungan cerita tuyul dapat dijelaskan melalui kombinasi warisan budaya, kebutuhan manusia untuk memahami hal yang tak terjelaskan, peran psikologis cerita sebagai alat pengatasi dan hiburan, serta pengaruhnya terhadap identitas individu.