KUALALUMPUR, RAKAYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Tun Fatimah, seorang wanita Melayu yang meninggalkan jejak dalam lembaran sejarah, memiliki peran yang penuh daya tarik dan kontroversi di dalam kerajaan Melaka.
Merupakan istri kelima Sultan Melaka Mahmud Syah, perjalanan hidupnya terisi dengan intrik politik dan ketabahan menghadapi cobaan.
Sebelum menduduki takhta sebagai permaisuri Sultan, Tun Fatimah menjalani kehidupan yang penuh liku-liku.
Ia menikah dengan Tun Ali sebelum akhirnya dijodohkan dengan Sultan Melaka.
Namun, kecantikannya membuat Sultan terpesona dan ia memaksa menceraikan suaminya.
Bahkan, tindakan ekstrem Sultan melibatkan pembunuhan terhadap semua kerabat laki-laki Tun Fatimah, termasuk Tun Mutahir dan suami pertamanya, Tun Ali.
Meski memiliki masa lalu yang kelam, Tun Fatimah berhasil menjalani peran sebagai permaisuri dengan karisma dan kepemimpinan yang menonjol.
Ia dilihat sebagai perempuan Melayu kuat, bahkan lebih ditakuti oleh Portugis daripada suaminya yang menjadi Sultan.
BACA JUGA:Legenda Puteri Gunung Ledang, Kisah dari Negeri Jiran Malaysia
Keahliannya dalam menggunakan senjata, terutama keris, serta penampilannya yang kadang kala mirip dengan lelaki, menjadi simbol perlawanannya terhadap musuh-musuhnya.
Namun, perannya tak hanya terbatas di istana.
BACA JUGA:Kisah dari Negeri Jiran, Legenda Puteri Santubong dan Puteri Sejinjang
Tun Fatimah turut mendukung Tun Perak, seorang Bendahara Melaka, dalam perjuangan melawan Portugis pada awal abad ke-16.