Mereka menjalani pelatihan fisik dan mental yang intensif, termasuk latihan baris-berbaris, taktik gerilya, dan intelijen.
Sumarsih Subiati, pemimpin Laswi, pernah menegur dengan tegas para anggota organisasi saat terjadi perdebatan di kongres Persatuan Wanita Indonesia (Perwari).
Dia menegaskan bahwa masa perjuangan ini bukan waktu untuk berdebat, melainkan untuk bertindak dengan tegas demi kemerdekaan. Sikap inilah yang membedakan Laswi sebagai pasukan yang tak kenal takut.
Dalam perjuangan Laswi, dua tokoh perempuan, Susilawati dan Willy, dijuluki sebagai "Maung Bikang" atau "Harimau Betina," mewakili semangat dan keberanian para pejuang perempuan Sunda.
BACA JUGA:Mengenal Lebih Dekat Prosesor AMD Ryzen
Bahkan, banyak anggota Laswi lain yang juga menggetarkan pasukan sekutu dan Belanda.
Salah satunya adalah Ratmi B29, yang meskipun terkenal sebagai komedian, sebelumnya juga merupakan anggota Laswi.
Kisah inspiratif ini menggambarkan peran dan pengorbanan Laskar Wanita Indonesia dalam merebut kemerdekaan Republik Indonesia.
Monumen Laswi yang berdiri di Kota Bandung.
BACA JUGA:Kekurangan Kelebihan AMD Athlon Silver
Menjadi simbol penghargaan terhadap keberanian dan semangat perempuan Indonesia dalam perjuangan untuk kemerdekaan. (*)