Andung pulang ke rumah dan memberi tahu ibunya tentang kalung itu.
Ibunya memeriksa kalung dengan saksama dan menganggapnya istimewa.
Beberapa waktu kemudian, Andung memutuskan untuk merantau mencari kehidupan yang lebih baik.
Walaupun merasa khawatir meninggalkan ibunya sendirian, keinginan untuk merantau akhirnya lebih kuat.
BACA JUGA:Legenda Pangeran Amat Mude: dari Nanggroe Aceh Darussalam, Kebaikan yang Membawa Kemuliaan
Sebelum berangkat, ibunya memberinya kalung dari kakek tersebut sebagai tanda keberuntungan.
Andung menjalani perjalanan yang panjang, membantu orang-orang yang membutuhkan pertolongan di sepanjang jalan.
Sampai suatu hari, ia tiba di Kerajaan Basiang yang sedang dilanda wabah penyakit kulit.
Dengan keahliannya, Andung menyembuhkan banyak orang dan mendapatkan perhatian Raja Basiang.
BACA JUGA:Dika: Melangkah Berani di Balik Kabut Menuju Kerajaan Bunian
Raja meminta Andung untuk menyembuhkan putrinya yang sakit parah. Meskipun awalnya ragu, Andung mencoba menggunakan kalung tersebut.
Dengan keajaiban, putri kerajaan sembuh setelah air rendaman kalung diminumkannya.
Raja Basiang sangat bersyukur dan sebagai imbalannya, ia menikahkan Andung dengan putrinya.
Namun, Andung menjadi sombong dan mengusir ibunya saat ibunya mencoba menemui dia.