Cerita berawal pada saat Faiz, Ujang, Bayu, Danang, dan Lana menemui Dias yang ada di Solo untuk mendaki Gunung Lawu.
Dias adalah tuan rumah yang mengajak faiz bersama teman-teman dalam rencana pendakian Gunung Lawu ini.
Sesampainya di Solo, mereka menginap di rumah Dias.
Barulah, keesokan harinya sekitar jam 10.00 WIB mereka memulai petualangan menjelajahi Gunung Lawu lewat jalur Candi Cetho.
BACA JUGA:Hari Pramuka Indonesia, SDN 6 Muara Pinang Semangat Gelar Upacara
Kebetulan, pada hari itu, tidak banyak orang yang mendaki Gunung Lawu.
Hal itu karena mereka mendaki di hari kerja, dan juga pada saat itu cuaca kurang bersahabat.
Sesampainya di basecamp Candi Cetho mereka mengurus administrasi dan mereka disarankan oleh penjaga basecamp bahwa mereka tidak dianjurkan melewati pos 4 pada saat hari sudah gelap.
Mulailah mereka berenam mendaki Gunung Lawu.
BACA JUGA:Panglima Aman Dimot, Pejuang Sakti Kebal Peluru dan Tahan Gilasan Tank Belanda
Sekitar lima belas menit berjalan mereka menemukan Candi Kethek.
Nah di sinilah Faiz mulai diganggu oleh makhluk tak kasat mata.
Tiba-tiba saja Faiz merasa tas yang sudah dipacking jauh lebih berat daripada sebelumnya.
Seolah mengangkat batu yang sangat besar. Sampai-sampai Faiz berkeringat sangat deras.
BACA JUGA:Misteri Alam Bengkulu: Fenomena Alam Aneh dan Tak Terduga, Ada Batu Menangis, Simak Kisahnya!
"Eh Faiz, loh mandi ya?" Kata Bayu.