"Hah, serius loh? Siapa? Mana-mana?," Tanya Faiz.
"Yang naikin packingan loh bukan manusia, tapi makhluk tak kasat mata. Tingginya sedengkul kali loh,"
Semuanya terdiam. Hening seketika.
BACA JUGA:Teknik Dasar dalam Olahraga Beladiri Kendo
"Tapi loh tenang aja. Dia udah pergi," Dias menenangkan.
Suasana sontak kembali tenang. Tampak ekspresi legah terlihat di wajah mereka.
Merekapun melanjutkan perjalanan ke pos 2 sekitar jam 11.30 WIB.
Saat dalam perjalanan menuju ke pos 2, tiba-tiba Faiz nemu duit segepok, jumlahnya banyak.
BACA JUGA:Misteri Lubuk Bunian: Dokter Cantik Temukan Perkampungan Gaib Orang Bunian
Mau diambilah uang itu oleh Lana. Namun tidak diizinkan oleh Dias.
"Sudah Lana, kembalikan lagi duit itu ke posisi semula. Nggak baik kita ngambil yang bukan hak kita," Dias mengingatkan.
Dengan wajah agak sedikit kesal, Lana meletakkan kembali uang itu ke posisi semula.
Mereka sampai di pos 2 sekitar jam 13.30 WIB.
BACA JUGA:Mengungkap Misteri Suku Lingon Terpencil, Si Mata Biru
Tiba-tiba saja turunlah hujan deras. Padahal cuaca hari itu sangat cerah. Sama sekali tidak ada tanda-tanda akan turun hujan.
Mereka memutuskan untuk mendirikan bivak untuk tempat istirahat sementara.