Orang Bunian Menurut Al-Qur’an, Simak Penjelesannya Berikut!

Sabtu 29-07-2023,13:31 WIB
Editor : Adi Candra

Tersembunyi dan tertutup ini bukan berarti sama sekali tidak terlihat karena ghaibnya relatif, sebagian orang bisa melihat jin karena keistimewaan yang dimilikinya, biasanya manusia yang dekat dengan Allah karena akhlak dan ilmunya.

Barangkali yang menarik dari buku Jin dalam Al-Qur’an setebal 147 halaman ini ialah soal kontroversi ada atau tidak adanya jin.

Quraish Shihab mengungkapkan pendapat Ibnu Sina (980-1037 M) dalam risalahnya menyangkut Definisi Berbagai Hal, menyebutkan bahwa jin adalah binatang yang bersifat hawa yang dapat mewujud dalam berbagai bentuk.

BACA JUGA:Orang Bunian Adalah? Yuk Cek Siapa Mereka

Pendapat Ibnu Sina tersebut diterjemahkan oleh Fakhruddin Ar-Razi bahwa definisi yang dikemukakan oleh Ibnu Sina hanyalah penjelasan tentang arti kata jin.

Sedangkan jin itu sendiri tidak memiliki eksistensi di dunia nyata.

Para filsuf penganut pendapat di atas berdalih bahwa jika jin memang ada wujudnya, ia tentu mengambil bentuk makhluk halus atau kasar.

Dalam hal ini, Quraish Shihab mencatat bahwa ketika seseorang menyatakan bahwa jin adalah mekhluk halus, maka kehalusan yang dimaksud tidak harus dipahami dalam arti hakikatnya demikian, tetapi penamaan itu ditinjau dari segi ketidakmampuan manusia untuk melihatnya.

BACA JUGA:Orang Bunian di Sumatera, Siapa Mereka?

Jika demikian, bisa jadi jin merupakan makhluk kasar, tetapi karena keterbatasan mata manusia, maka ia tidak terlihat, jadi bahasa manusia menamakannya sebagai makhluk halus.

Pandangan kedua ialah, pakar-pakar Islam yang justru sangat rasional tidak mengingkari bahwa ayat-ayat Al-Qur’an berbicara tentang jin, tetapi mereka memahaminya tidak dalam pengertian hakiki.

Paling tidak, ada tiga pendapat yang menonjol dari kalangan ini menyangkut hakikat jin.

Pertama, memahami jin sebagai potensi negatif manusia.

BACA JUGA:Pertemuan Dengan 'Orang Bunian' di Padang: Sebuah Pengalaman Unik dari Dunia Lain, Begini Ceritanya!

Karena menurut pandangan ini yang membawa manusia pada hal-hal positif ialah malaikat, sedangkan jin dan setan sebaliknya.

Pandangan ini juga menilai bahwa jin tidak memiliki wujud. Kedua, memahami jin sebagai virus dan kuman-kuman penyakit.

Kategori :