Suatu malam, Banyu memutuskan untuk menampakkan diri di hadapan Ratih.
Wujudnya yang memancarkan cahaya kebiruan membuatnya terlihat seperti malaikat air.
Ratih kaget, tetapi ketakutan itu segera sirna saat Banyu menyapa dengan suara lembut.
BACA JUGA:Kota Atlantis dalam Fiksi Populer: Pengaruhnya dalam Sastra dan Film
"Jangan khawatir, Ratih. Aku adalah Penunggu Sungai Musi, dan aku datang untuk membantumu," ucap Banyu dengan penuh kasih.
Ratih menatap makhluk di hadapannya dengan penuh harap.
Ia tak percaya bahwa ada makhluk halus yang datang dengan niat baik untuk membantu dirinya.
BACA JUGA:Bunian Asli, Berikut Ciri-cirinya Berdasarkan Mitos yang Berkembang di Tengah Masyarakat
"Aku tahu betapa besar cintamu pada Bayu, dan aku mendengar doa-doamu setiap malam. Aku ingin membantumu menemukan anakmu," kata Banyu.
Ratih menangis haru. Ia tak pernah berharap bisa bertemu dengan makhluk halus yang berpikiran baik.
Dengan tulus, ia menceritakan kecelakaan yang merenggut Bayu dan betapa ia merindukan putranya yang hilang.
BACA JUGA:Arkeologi Bawah Laut: Misi Penemuan Kota Atlantis yang Hilang
Banyu mengangguk penuh simpati. "Jangan khawatir, Ratih. Aku akan membantumu menemukan Bayu, tetapi ada syarat yang harus kau penuhi," ucapnya.
Ratih mengangguk setuju, bersedia melakukan apa saja demi menemukan Bayu.
Banyu menjelaskan bahwa ia perlu melakukan ritual khusus untuk menghubungkan dunia roh dengan dunia manusia. Ritual tersebut harus dilakukan di tepi Sungai Musi pada malam tertentu yang memiliki energi kuat.
BACA JUGA:Misteri di Balik Pesona Abadi: Mengungkap Legenda Taman Purbakala di Padang Lawas