Konon, pendeta tersebut dihormati karena kebijaksanaannya, tetapi di balik sosok yang disegani itu, ada ambisi gelap yang menyelimutinya.
Dipercaya bahwa pendeta ini telah melakukan praktik-praktik hitam yang memicu amarah dewa-dewi yang disembah di candi tersebut.
BACA JUGA:Misteri di Balik Pesona Abadi: Mengungkap Legenda Taman Purbakala di Padang Lawas
Kutukan itu sendiri diyakini sebagai "pengutuk" yang membawa malapetaka bagi siapa saja yang berani mencoba mengganggu ketenangan dan kesucian Candi Pariangan.
Ada beberapa versi tentang isi kutukan tersebut, namun, intinya adalah bahwa setiap orang yang mencoba merampok, merusak, atau mengganggu candi akan menerima kutukan berat yang mengakibatkan bencana dan kesialan yang tak terelakkan.
BACA JUGA:Arkeologi Bawah Laut: Misi Penemuan Kota Atlantis yang Hilang
Kejadian Mencurigakan
Kisah-kisah tentang kutukan Candi Pariangan semakin kuat ketika beberapa kejadian mencurigakan terjadi pada para arkeolog dan pencari harta karun yang mencoba mengeksplorasi tempat itu.
Salah satu cerita menakutkan melibatkan seorang arkeolog terkenal yang bersikeras untuk mengabaikan peringatan tentang kutukan tersebut.
Tidak lama setelah mencoba membuka kubah candi yang tertutup rapat, ia tiba-tiba mengalami nasib tragis yang mengakibatkan kematiannya yang misterius.
Kejadian lain mencakup pencarian artefak berharga dari candi. Meskipun beberapa di antaranya berhasil ditemukan, mereka yang mencuri atau membawa artefak tersebut tanpa izin resmi dilaporkan mengalami nasib buruk dan kesialan dalam hidup mereka.
Beberapa di antaranya bahkan menyatakan bahwa mereka merasakan ada "kehadiran" aneh yang mengawasi mereka dan mengganggu pikiran mereka selama berhari-hari setelah mengambil artefak tersebut.
BACA JUGA:5 Keunikan Situs Batujaya di Jawa Barat: Menggali Sejarah Peninggalan Megalitikum yang Menakjubkan
Penghormatan dan Keberhati-hatian
Berdasarkan banyak kejadian yang mencurigakan, Candi Pariangan menjadi terkenal dengan julukan "Candi Kutukan."