Namun, dengan berjalannya waktu, Dewi Purbasari menemukan kedamaian di lokasi ini dan mendirikan Candi Cangkuang sebagai tanda penghormatan terhadap agama Hindu.
Arsitektur Candi Cangkuang
Candi Cangkuang memiliki arsitektur yang unik dan menarik bagi para penggemar sejarah dan arkeologi.
Bangunannya terbuat dari batu andesit, dengan bentuk dasar candi berupa persegi empat dan memiliki tinggi sekitar 8 meter.
BACA JUGA:Ternyata Ini Manfaat Olahraga Judo Bagi Kesehatan Fisik dan Mental
Di atasnya, terdapat beberapa tingkat atap yang mengecil hingga puncaknya yang berbentuk seperti kendi, ciri khas candi Hindu.
Bangunan candi ini terlihat sederhana dan telah mengalami beberapa kali restorasi untuk menjaga keasliannya.
Salah satu fitur menarik Candi Cangkuang adalah adanya situs pemakaman yang terletak di sebelah barat candi.
Situs ini menunjukkan bahwa candi ini tidak hanya berfungsi sebagai tempat ibadah, tetapi juga sebagai tempat pemakaman bagi keluarga bangsawan atau para biksu yang terkait dengan candi tersebut.
BACA JUGA:Ragam Suku-suku yang Mendiami Bangka Belitung
Kearifan Lokal dan Kegiatan Ritual
Candi Cangkuang memiliki nilai kearifan lokal yang sangat kental.
Setiap tahun, masyarakat sekitar masih mempraktikkan tradisi yang disebut "Sedekah Bumi" atau "Nyangku."
Tradisi ini dilakukan untuk menghormati leluhur dan memohon berkah dari Tuhan.
BACA JUGA:Melihat Beberapa Perkembangan dan Perjuangan Bangsa Dalam Tambang Timah
Prosesi "Sedekah Bumi" melibatkan membawa hasil bumi seperti nasi, beras,