BACA JUGA:Hikayat Hang Tuah: Simbol Kepahlawanan, Kesetiaan, dan Keberanian Masyarakat Melayu
Hal ini membuat khawatir karena akan berdampak membuat kondisi tanah semakin rendah.
Penggiat Sejarah Palembang, Robby Sunata mengatakan abrasi tersebut juga harus menjadi perhatian dari pemerintah dan masyarakat, sehingga dapat mempertahankan Pulau Kemaro sebagai warisan sejarah.
"Semoga dapat menjadi perhatian kita bersama, dan ada solusi agar Pulau Kemaro ini tidak rusak," ujarnya.
Staff Khusus Walikota Palembang Bidang Percepatan Pembangunan, Syafri Nungcik mengatakan sebagai wisata unggulan, nantinya Pulau Kemaro akan menjadi penggerak bagi wisata lain yang ada di tepian Sungai Musi.
BACA JUGA:Mitos dan Fakta Saranjana, Kota Gaib di Kota Baru Kalimantan Selatan
Dalam proyek tersebut, Pemkot Palembang juga mendukung dengan adanya pelurusan fakta sejarah di Pulau Kemaro, dan banyaknya penemuan terbaru menjadi nilai lebih untuk pengembangan wisata di wilayah tersebut.
Juga dengan itu, pemerintah dapat memberdayakan masyarakat sekitar dengan bersawah dan tanaman lainnya.
Sehingga tidak hanya wilayah sekitar Bungalow yang bernilai wisata, masyarakat juga mendapatkan keuntungan.
"Pulau Kemaro itu tidak terbatas dengan pagoda atau kelenteng, namun ada perkampungan masyarakat yang akan kita berdayakan," ujarnya.
BACA JUGA:9 Kerajaan Gaib di Indonesia, Penguasa Laut Selatan Hingga Penguasa Daratan Kalimantan
Bahkan, dengan adanya penemuan terbaru yaitu bungker di daerah sisi timur Pulau Kemaro, diharapkan akan menambah nilai sejarah Pulau Kemaro yang dapat dikembangkan.
"Luas Pulau Kemaro yang akan kita kembangkan sekitar 80-90 hektar. Tentu ini potensi yang baik sekali, apalagi dengan adanya penemuan terbaru di timur Pulau Kemaro," ujarnya.**