Mengenal Tradisi 'Pantauan Bunting' di Kabupaten Lahat

Senin 17-07-2023,11:24 WIB
Reporter : Reri Alfian
Editor : Adi Candra

BACA JUGA:Tak Hanya Berkunjung, TP PKK Sumsel Juga Berikan Bantuan Untuk PKK Desa Baturaja Baru

Dimana Bujang Ngantat bertugas membantu pengantin pria dan Gadis Ngantat bertugas membantu pengantin wanita.

Dalam rombongan pun terdapat satu orang yang biasa disebut sebagai “Penunde”, yaitu orang yang akan menentukan rute perjalanan.

Biasanya yang menjadi Penunde ini adalah anggota senior dari karang taruna yang sudah berpengalaman dalam mengikuti tradisi Pantauan ini. 

BACA JUGA:Kapolsek Tebing Tinggi Salurkan Bantuan Kepada Warga Desa Lubuk Gelanggang

Penunde ini akan menjadi pemimpin perjalanan. 

Kadang ia harus siap beradu argument dengan ibu-ibu yang menginginkan rumahnya dinaiki terlebih dahulu padahal tidak sesuai rute.

Nah, ternyata beragam tradisi yang menunjukan kebiasaan yang memperkaya budaya daerah. Termasuk adat yang wajib ada saat ngagokkah adalah Pantauan Bunting. Acara keliling kampung sambil makan-makan tersebut wajib dilakukan setiap pengantin.

BACA JUGA:Ternyata Ini Manfaat Cacing Tanah Untuk Lambung

Uniknya pada tradisi Pantauan tersebut biasanya pengantin dilarang lewat di bawah “Kemuhu”, yaitu bambu yang biasa dipakai untuk menjemur baju. 

Menurut kepercayaan masyarakat setempat hal tersebut akan membuat rumah tangga yang terjalin nantinya akan kurang harmonis.

Setelah melakukan adat ini biasanya pengantin beserta rombongan akan mandi di sungai, hal ini dilakukan sebagai healing setelah lelahnya berkeliling kampung, kemudian dilanjutkan dengan acara akad nikah bagi pengantin yang belum melaksanakan akad nikah di pagi hari. 

BACA JUGA:Camat Tebing Tinggi Akan Segera Tunjuk BG4L Untuk Jadi Duta Sedekah Tengkat Dalam Waktu Dekat

Ataupun bersiap-siap untuk mengadakan resepsi jika hari “Jadie” dilaksanakan pada malam hari. Namun dijaman sekarang banyak yang lebih memilih melaksanakan hari “jadie” tersebut pada keesokan harinya.

Ternyata, Pagar Gunung memiliki sejuta kekayaan, termasuk kekayaan akan tradisi budaya yang sudah mengurat mengakar, dan tetap dilestarikan hingga kini menjadi ciri khas, suku yang ramah, suka bergaul dan menganggap saudara bagi pendatang yang, serta sifat kekeluargaannya masih sangat kental. (Rer)

Kategori :