Dampaknya, manusia yang sudah dimakan nasib baiknya oleh Batara Kala, hanya akan mengalami kesialannya saja, tidak akan lagi mengalami keberuntungan dalam hidupnya.
Atas dasar itu, orang jawa tidak akan mengumbar nasib baiknya seperti menikah, atau menggelar hajatan suka-cita pada bulan suro.
Khawatir, kebaikan yang diumbar saat bulan suro akan dimakan Batara Kala, hingga akhirnya keberuntungan pada seseorang itu akan habis dan hanya menyisakan kesialannya saja.
BACA JUGA:Kapan Malam 1 Suro 2023?, Berikut 3 Ritual Dilakukan Saat Malam Tahun Baru Jawa
Bulan suro bagi masyarakat jawa, pada hakikatnya adalah bulan untuk merenung, intropeksi diri dan bulan untuk mensucikan diri dari segala angkara murka di jiwa.
Bulan ini juga masyarakat diimbau untuk memperbanyak ibadah agar tidak terjerumus dalam hingar-bingarnya dunia.
BACA JUGA:Pesugihan Suro Adalah? Waspada! Ritual Malam Satu Muharram Pembawa Petaka
Karenanya masyarakat jawa lebih banyak menyepi melakukan Topo Broto khususnya pada malam 1 suro. **