Seorang pendeta yang sangat menguasai isi Kitab Injil dan memahami betul ajaran Yahudi. Di sanalah Buhaira melihat Nabi Muhammad sekaligus menjadi awal pertemuan mereka berdua.
Buhaira merupakan salah satu pendeta Nasrani yang masih memegang teguh dan mempertahankan tauhidnya kepada Allah, dengan meyakini bahwa tidak ada tuhan selain Allah, dan Nabi Isa ‘alaihissalam bukanlah anak Tuhan melainkan seorang nabi yang diutus oleh Allah.
Dalam perjumpaan itu, dia memperhatikan Nabi Muhammad secara saksama dan mengajaknya bicara.
Setelah pembicaraan itu selesai, Buhaira menemui Abu Thalib dan menyampaikan pertanyaan kepadanya, “Apa hubungan anak itu denganmu?”
BACA JUGA:NAH LOH!! Pesan Tiket Kereta Api Bisa Tiga Bulan Sebelum Keberangkatan
Abu Thalib menjawab, “Dia putraku," (Abu Thalib menyebut Nabi Muhammad sebagai putranya karena begitu besar cinta dan sayang kepadanya).
Buhaira menukas, “Dia bukan putramu. Tidak mungkin ayah anak ini masih hidup,"
Abu Thalib akhirnya mengaku, “Dia keponakanku,”
“Apa yang terjadi pada ayahnya?” tanya Buhaira. “Dia meninggal saat ibunya masih mengandungnya,” jawab Abu Thalib.
BACA JUGA:16 Kasus Anak Selama 6 Bulan Terakhir, Ini Pesan DPPPA Empat Lawang
“Engkau berkata benar. Sekarang, segera bawa pulang anak ini kembali ke negerimu dan jagalah dia dari orang Yahudi. Karena, demi Allah, jika mereka melihatnya di sini, pasti mereka akan berbuat jahat kepadanya. Ketahuilah, keponakanmu ini kelak akan memegang urusan yang sangat besar,”
Mendengar penjelasan Buhaira, Abu Thalib bergegas membawa Nabi Muhammad pulang ke Makkah.
Syekh al-Buthi mengatakan, kisah pertemuan Rasulullah dengan Buhaira yang diriwayatkan oleh semua ulama ahli sejarah, juga oleh Imam at-Tirmidzi dari Abu Musa al-Asy’ar menunjukkan bahwa Ahli Kitab, baik Yahudi maupun Nasrani, memiliki pengetahuan tentang kenabian Muhammad dan tanda-tandanya.
Mereka mengetahui kenabiannya dan penjelasan tanda-tanda serta karakteristiknya, melalui berita dalam kitab Taurat dan Injil.
BACA JUGA:Kantor PDAM Digeledah KPK 3,5 Jam Terkait Kasus Program Bandung Smart City
Salah satu dalil yang menjelaskan tentang hal ini adalah dalil yang diriwayatkan oleh ulama ahli sejarah bahwa kaum Yahudi memohon dengan (perantara) Rasulullah kemenangan atas suku al-Aus dan al-Khazraj bahkan sebelum Rasulullah diutus.