Sekolah di Pamekasan Tolak Program MBG, Pilih Skema Makan Bergizi Mandiri Rp 5 Ribu

Sekolah di Pamekasan Tolak Program MBG, Pilih Skema Makan Bergizi Mandiri Rp 5 Ribu:ist--
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID – Di tengah gencarnya program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang digagas Presiden RI Prabowo Subianto, sebuah sekolah di Kabupaten Pamekasan, Madura, justru memilih jalannya sendiri.
RA Insan Cendekia, sekolah di bawah naungan Yayasan Pendidikan dan Sosial Darussalam Asy-Sya’rani, menegaskan tetap menjalankan skema makan bergizi mandiri yang sudah dirintis sejak 2023.
Kepala RA Insan Cendekia, Suherman, menjelaskan keputusan itu merupakan hasil musyawarah bersama wali murid.
Mereka menilai menu sehat yang disusun sekolah lebih sesuai kebutuhan anak, meskipun harus membayar Rp 5.000 per anak setiap kali makan.
BACA JUGA:Wabup Arifai Buka Sosialisasi Tim Percepatan Pertumbuhan Ekonomi Empat Lawang
BACA JUGA:Penyuluhan Hukum Jaga Desa, Bupati Empat Lawang Tekankan Pentingnya Pemahaman Hukum Aparatur Desa
“Kami sempat bertanya kepada wali murid, bagaimana jika ikut MBG? Namun mereka sepakat menggunakan menu sekolah saja dengan iuran Rp 5.000 per menu,” ujar Suherman, Selasa (23/9/2025).
Kekhawatiran Orang Tua Terhadap MBG
Menurut Suherman, alasan utama penolakan MBG adalah kekhawatiran terhadap menu standar pemerintah yang mungkin tidak cocok bagi anak-anak dengan alergi makanan atau kondisi kesehatan tertentu.
“Kalau pun wali murid setuju, kami bisa ambil MBG. Tapi kalau ada risiko kesehatan, itu tanggung jawab wali murid, bukan sekolah,” tegasnya.
Skema Gotong Royong Rp 5.000
Dana Rp 5.000 per hari bukan bagian dari SPP, melainkan iuran sukarela. Sistemnya fleksibel—siswa yang tidak hadir tidak perlu membayar.
Petugas khusus mendata siswa yang hadir hingga pukul 08.00 WIB untuk menentukan jumlah porsi yang dimasak.
BACA JUGA:Doa dan Kesungguhan Berbuah Manis, Putri Driver Ojek Online Raih Beasiswa Dokter Muhammadiyah di UMY
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: