Makan Larut Malam Picu Obesitas, Studi Ini Ungkap Bahaya Tersembunyi

Makan Larut Malam Picu Obesitas, Studi Ini Ungkap Bahaya Tersembunyi

Penelitian ini menyoroti bahaya makan larut malam, terutama setelah pukul 21.00.-ist-

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID — Sebuah studi terbaru mengungkap hubungan antara metabolisme, ritme sirkadian, dan waktu makan, yang menunjukkan bahwa makan di luar jam biologis tubuh dapat mengganggu proses metabolisme penting, seperti sekresi insulin dan pemrosesan glukosa.

Hal ini, menurut penelitian, dapat memicu penambahan berat badan secara signifikan.

Studi yang dilakukan oleh peneliti dari Ewha Womans University, Seoul, Korea Selatan, dan diterbitkan di Physiology & Behavior, fokus pada bidang krononutrisi.

Bidang ini mempelajari dampak waktu makan terhadap kesehatan, melampaui sekadar jenis atau jumlah makanan yang dikonsumsi.

BACA JUGA:Stop Ikut Diet Tren! Ini Cara Cerdas Lindungi Diri dari Budaya Diet di Media Sosial

Bahaya Makan Setelah Jam 9 Malam

Penelitian ini menyoroti bahaya makan larut malam, terutama setelah pukul 21.00.

Mereka yang sering makan di waktu ini memiliki risiko 20% lebih tinggi mengalami obesitas dibandingkan kelompok lain.

Risiko ini bahkan meningkat hingga 34% pada pria.

BACA JUGA:Atasi Brain Fog Saat Kerja dari Rumah dengan 6 Tips Praktis Ini

“Makan larut malam dapat menyebabkan resistensi insulin, peradangan kronis, dan peningkatan kadar kolesterol LDL, yang dikenal sebagai kolesterol ‘jahat’,” ujar peneliti.

Pada wanita, fenomena ini seringkali disertai penumpukan lemak perut, yang menjadi tanda risiko metabolik dan kardiovaskular.

Sarapan Lebih Baik daripada Makan Malam Berat

Penelitian juga menunjukkan bahwa konsumsi kalori lebih banyak saat sarapan dapat membantu penurunan berat badan dibandingkan jika dilakukan saat makan malam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: