Terungkap! Temuan Baru tentang Sarcoma Ewing Bisa Mengubah Prognosis dan Terapi

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Penelitian terbaru tentang sarcoma Ewing membuka kemungkinan pengobatan yang lebih efektif bagi pasien dengan kondisi ini.

Sarcoma Ewing, tumor langka yang menyerang tulang dan jaringan lunak pada anak-anak dan remaja, kembali menjadi sorotan dunia medis.

Sebuah penelitian baru yang dipimpin oleh Ana Losada, kepala Kelompok Dinamika Kromosom di Pusat Penelitian Kanker Nasional Spanyol (CNIO), telah menemukan perubahan genetik yang belum pernah dikaitkan sebelumnya dengan penyakit ini.

Temuan ini berpotensi mengubah pendekatan terhadap diagnosis dan terapi sarcoma Ewing, terutama bagi pasien dengan kasus yang lebih agresif.

BACA JUGA:5 Tanda Kekurangan Kalsium yang Sering Diabaikan Wanita, Nomor 3 Bisa Jadi Pertanda Serius!

BACA JUGA:Heboh! Operasi Baru di China Diklaim Ampuh Tangani Alzheimer Hingga 80 Persen Pasien

Sarcoma Ewing merupakan salah satu jenis kanker langka yang terjadi pada sekitar 9 hingga 10 kasus per juta penduduk setiap tahunnya.

Meskipun jumlah kasusnya sedikit, kanker ini sangat agresif dan memiliki tingkat kekambuhan yang tinggi, dengan 25% pasien yang tidak merespons terapi konvensional.

Temuan terbaru ini menawarkan harapan baru, karena mengidentifikasi mekanisme yang meningkatkan agresivitas kanker, termasuk peningkatan metastasis yang menyebabkan prognosis yang lebih buruk.

Penemuan Gen Baru yang Terkait dengan Agresivitas Tumor

BACA JUGA:Remaja 16 Tahun di Massachusetts Alami Sindrom Rapunzel, Dokter Temukan Gumpalan Rambut di Perutnya!

BACA JUGA:Hati-Hati! 5 Makanan Ini Bisa Ganggu Kenikmatan dan Manfaat Kopi atau Teh Anda

Dalam studi yang dipublikasikan di EMBO Reports, Losada dan timnya mengidentifikasi beberapa mekanisme yang memperburuk kondisi sarcoma Ewing, salah satunya adalah perubahan pada ekspresi gen yang sebelumnya tidak terkait dengan kanker ini.

Salah satu faktor utama yang ditemukan adalah hilangnya protein STAG2, yang memainkan peran penting dalam pembentukan protein kohesin, kompleks yang sangat penting dalam proses pembelahan sel dan pembacaan gen.

Sumber: