Bendungan Matras: Warisan Sejarah di Pangandaran yang Kini Tak Berfungsi Optimal

Bendungan Matras: Warisan Sejarah di Pangandaran yang Kini Tak Berfungsi Optimal

Istimewa/internet--

Hal ini menjadi perhatian warga sekitar yang menggantungkan hidup pada air dari bendungan tersebut.

Tak hanya menyimpan kenangan masa kecil, Bendungan Matras juga menyimpan cerita mistis yang sudah ada sejak zaman dahulu.

Mitos tentang kemunculan buaya gaib, seperti buaya putih dan buaya buntung, sering terdengar di kalangan warga setempat.

"Dulu ada yang sering melihat buaya putih dan buaya buntung di sungai Kedungori," cerita Sarotun.

Namun, seiring dengan revitalisasi dan perubahan lingkungan, kisah buaya gaib tersebut perlahan menghilang dan jarang terdengar lagi.

BACA JUGA:Daftar Raja-Raja yang Memerintah Majapahit - Sejarah Kejayaan Kerajaan Terbesar di Nusantara

BACA JUGA:5 Suku Unik Papua yang Menjaga Tradisi Luhur

Bendungan Matras bukan hanya sebuah bangunan tua yang dulunya berfungsi sebagai sumber irigasi bagi tiga desa, tetapi juga menjadi bagian dari kehidupan sosial dan budaya warga Pangandaran.

Kenangan masa kecil, cerita mistis, hingga fungsinya sebagai penopang kehidupan pertanian warga, menjadikan bendungan ini sebagai situs bersejarah yang penuh makna.

Meskipun kini tak lagi berfungsi optimal, sejarah dan mitos yang melekat pada Bendungan Matras tetap menjadi bagian penting dari kehidupan warga Desa Sukahurip dan sekitarnya.

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: