Legenda Eyang Suryakencana, Penunggang Kuda Kosong di Cianjur
Istimewa/internet--
Kesenian Kuda Kosong memiliki akar sejarah yang mendalam di Cianjur.
Konon, kuda ini merupakan hadiah dari Raja Mataram kepada Bupati Cianjur sebagai tanda persahabatan setelah Cianjur berhasil menunjukkan kedaulatannya melalui diplomasi simbolik.
Kuda tersebut diarak tanpa ditunggangi oleh siapa pun, sehingga dikenal dengan nama Kuda Kosong.
Namun, pada tahun 1950-an, makna Kuda Kosong mulai bergeser.
BACA JUGA:Film Changeling Bangkitkan Kembali Minat pada Kasus Tragis Walter Collins
BACA JUGA:Misteri Hilangnya Lima Anak Sodder dalam Kebakaran 1945, Masih Belum Terpecahkan!
Masyarakat mulai mengaitkannya dengan hal-hal mistis, percaya bahwa kuda tersebut tidak benar-benar kosong, melainkan ditunggangi oleh sosok gaib, Eyang Suryakencana.
Kisah ini menjadi bagian dari legenda yang hidup di tengah-tengah masyarakat Cianjur hingga kini, terutama saat helaran budaya digelar setiap tahun.
Nama Suryakencana menjadi sangat terkenal di Cianjur, tidak hanya karena ia keturunan Bupati Cianjur, tetapi juga karena perannya dalam penyebaran Islam di wilayah ini.
Eyang Suryakencana dikenal sebagai pemimpin yang bijaksana, pandai dalam ilmu mistis, dan mampu menaklukkan makhluk gaib.
BACA JUGA:Apakah Raksasa Pernah Hidup di Bumi? Sejarah dan Mitos yang Menggugah
BACA JUGA:Diplomat Polandia Temukan Kota Kuno yang Lama Hilang, Thebasa
Keberadaan petilasan Eyang Suryakencana di Gunung Gede semakin mengukuhkan namanya dalam kepercayaan masyarakat Cianjur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: