Keseimbangan Silat Fisik, Silat Pikir, dan Silat Batin dalam Dunia Pendekar

Keseimbangan Silat Fisik, Silat Pikir, dan Silat Batin dalam Dunia Pendekar

Istimewa/internet--

BACA JUGA:ASN Kabupaten Empat Lawang Terima Tanda Kehormatan Satyalancana Karya Satya dalam Rangka HUT ke-79 RI

Di atas kedua aspek sebelumnya, ada silat batin yang menjadi inti dari kekuatan seorang pendekar.

Silat batin berfokus pada pengendalian emosi, konsentrasi, dan ketenangan batin.

Seorang pendekar yang matang dalam olah batin mampu bertarung tanpa terganggu oleh emosi negatif, sehingga lebih tahan terhadap serangan lawan.

Latihan batin ini sering melibatkan meditasi dan ritual spiritual yang membantu menyeimbangkan jiwa dan raga.

Ki Ngabehi Surodiwiryo, pencetus silat Setia Hati, adalah contoh nyata bagaimana keseimbangan antara silat fisik, silat pikir, dan silat batin dapat menciptakan seorang pendekar yang luar biasa.

BACA JUGA:Unit Penanganan Kekerasan Perempuan dan Anak Segera Dilaunching

BACA JUGA:Unit Penanganan Kekerasan Perempuan dan Anak Segera Dilaunching

Meskipun tubuhnya kecil dan ringkih, beliau dikenal sebagai pendekar pilih tanding yang mampu mengalahkan banyak lawan, termasuk seorang marsose Belanda.

Kehebatannya bukan hanya terletak pada fisik, tetapi juga pada kecerdasannya dalam berpikir dan kekuatannya dalam mengolah batin.

Silat Setia Hati menekankan pentingnya hati yang suci dan hening dalam latihan.

Ini menunjukkan bahwa silat bukan sekadar tentang gerakan fisik, tetapi juga tentang bagaimana seseorang mengolah hati dan pikirannya.

BACA JUGA:Empat Lawang Gelar Job Fit, 5 Pejabat Eselon II Bersaing Ketat

BACA JUGA:Aktivitas Tambang Batu Bara di Lahat Ancam Keselamatan Lingkungan dan Kesehatan Warga

Ketika seorang pendekar memiliki hati yang bersih, gerakan silatnya pun menjadi lebih efektif dan sulit ditebak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: