Overtourism Ancam Bruges Belgia

BELGIA, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Bruges, kota cantik di Belgia yang kerap disebut ‘Venesia-nya Utara’, tengah berjibaku dengan masalah yang sama seperti sejumlah destinasi populer lainnya seperti Spanyol dan Yunani, yakni overtourism.

Kota berukuran 53 mil persegi ini kewalahan menampung lautan wisatawan yang berdatangan, terutama di pusat historisnya yang berstatus UNESCO, seluas hanya 1,7 mil persegi.

Pada puncak musim panas, jumlah pengunjung bisa mencapai 60.000 orang, hampir setengah dari populasi lokal yang berjumlah 118.509 jiwa pada 2021. 

Sepanjang 2023, tercatat 7,3 juta wisatawan mengunjungi Bruges, dengan total 10,1 juta kunjungan jika dihitung berdasarkan hari. 

BACA JUGA:Salar de Uyuni Bolivia, Cermin Raksasa dari Surga

BACA JUGA:Bhutan, Kisah Negeri Naga Petir yang Penuh Misteri

Ini berarti, ada sekitar 138 wisatawan untuk setiap 100 penduduk.

Tak heran, sebuah agen liburan tahun lalu menempatkan Bruges dalam tiga kota paling ramai dikunjungi di Eropa, bersama dengan Dubrovnik dan Venesia—keduanya juga bergelut dengan persoalan yang sama.

“Kami berusaha mengarahkan wisatawan ke tempat-tempat yang lebih sepi. Di jalan tol, sudah ada poster-poster peringatan,” ungkap Claudine Legros, dari badan pariwisata kawasan timur Belgia, kepada RTBF tahun lalu.

Keluhan warga pun memuncak. Kebisingan koper, kerumunan, dan menjamurnya toko-toko suvenir menjadi masalah utama.

BACA JUGA:Kamchatka, Rusia: Playground Liar untuk Para Petualang

BACA JUGA:Kamchatka, Rusia: Playground Liar untuk Para Petualang

“Keseimbangan antara kehidupan, pekerjaan, dan pariwisata hilang di sini,” keluh seorang warga kepada surat kabar De Standaard.

Bruges pun mulai menerapkan strategi ‘demarketing’, mirip dengan yang dilakukan Marseille dan Amsterdam. 

Sumber: