Pedagang Pasar 16 Ilir Tolak Ultimatum Revitalisasi, Pertanyakan Legalitas PT BCR

Pedagang Pasar 16 Ilir Tolak Ultimatum Revitalisasi, Pertanyakan Legalitas PT BCR

Ratusan pedagang yang menghuni Pasar 16 Ilir dengan tegas menolak ultimatum yang dilayangkan oleh PT Bima Citra Realty (BCR) terkait rencana revitalisasi gedung pasar tersebut. -DISWAY NETWORK-

PALEMBANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Ratusan pedagang yang menghuni Pasar 16 Ilir dengan tegas menolak ultimatum yang dilayangkan oleh PT Bima Citra Realty (BCR) terkait rencana revitalisasi gedung pasar tersebut. 

Diketahui, pada Selasa pagi (13/8/2024), PT BCR menyurati para pedagang yang menempati lantai 3 Gedung Pasar 16 Ilir agar segera mengosongkan kios mereka karena bangunannya akan segera direvitalisasi. 

Sebagai ganti, pedagang disiapkan tempat sementara di bawah Jembatan Ampera.

Dalam sebuah jumpa pers yang digelar kemarin di pelataran plaza belakang Pasar 16 Ilir, Ketua Tim Advokasi Pedagang Pasar 16 Ilir, M Edy Siswanto SH, menyatakan keberatan mereka terhadap rencana tersebut. 

BACA JUGA:Sumsel Bakal Gelar Lomba Masak Serba Ikan

BACA JUGA:Melza Elen Kunjungi Desa Margo Mulyo Banyuasin

"Kami tidak menginginkan Pasar 16 Ilir menjadi seperti Pasar Cinde. Revitalisasi ini hanya kosmetik, hanya mengubah tampilan luar tanpa memperbaiki struktur dalam yang sudah tua," ujarnya.

Menurut Edy, para pedagang tetap bertahan karena mereka memiliki Sertifikat Hak Milik Satuan Rumah Susun (SHM SRS), yang menunjukkan bahwa mereka adalah pemilik sah kios yang ditempati. 

"Sesuai dengan Undang-Undang Satuan Rumah Susun, SHM adalah bukti kepemilikan yang tidak memiliki batas waktu. PT BCR tidak memiliki hak untuk mengusir kami," tegas Edy.

Kuasa Hukum Pedagang, Prengki Adiyatmo SH, menambahkan bahwa Pemkot Palembang seolah tidak peduli dengan keluhan pedagang. 

BACA JUGA:Musi Rawas dan Palembang Diharapkan Lolos Program Percontohan Anti Korupsi

BACA JUGA:Pedagang Pasar 16 Ilir Palembang Lapor Ombudsman Terkait Penghapusan SHMSRS

Ia menyebut bahwa ketika meninjau pasar beberapa waktu lalu, Pemkot berjanji untuk berdialog dengan pedagang, namun malah mengalihkan perhatian untuk meninjau bungker minyak goreng curah di basement gedung.

Prengky juga mengkritik rencana relokasi sementara pedagang ke bawah Jembatan Ampera. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: