Kerajaan Dayak Ngaju yang Tak Tertaklukkan: Kuta Bataguh

Kerajaan Dayak Ngaju yang Tak Tertaklukkan: Kuta Bataguh

Istimewa/internet--

Banyak yang mengartikan kata "Kuta" sebagai "kota", mengira bahwa daerah ini dahulunya merupakan sebuah kota yang kini sudah ditinggalkan.

Namun, kata "Kuta" dalam bahasa Sangiang (bahasa Dayak Ngaju kuno) sebenarnya berarti "benteng" atau "pagar", sedangkan "Bataguh" berarti "kuat". Jadi, "Kuta Bataguh" berarti "benteng yang diperkuat".

BACA JUGA:Penjabat Gubernur Sumsel Bangkitkan Semangat Mahasiswa Baru UNSRI

BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Apresiasi Seleksi Anggota Komisi Informasi Sumsel Periode 2024-2028

Bekas-bekas situs "Benteng Bataguh" masih dapat terlihat melalui foto satelit. Benteng kerajaan tersebut berbentuk bundar menyerupai telur dengan luas hampir 5.000 meter.

Melihat luasnya situs ini, daerah tersebut diperkirakan sebagai wilayah kekuasaan besar jika dibandingkan dengan benteng lainnya seperti yang ada di Kabupaten Gunung Mas.

Keberadaan situs Kuta Bataguh dengan pola hunian dan sistem keamanan yang maju menunjukkan bahwa wilayah tersebut bukanlah kelompok kecil, melainkan telah berkembang menjadi "early state" atau "negara muda" pada masanya.

 

 

 

 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: