Awal Mula Permusuhan Mataram dan Cirebon
Istimewa/internet--
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Menurut Naskah Mertasinga, permusuhan antara Mataram dan Cirebon bermula dari sakit hati Amangkurat I terhadap Panembahan Girilaya.
Amangkurat I merasa dikhianati karena Cirebon hanya setengah hati berpihak pada Mataram. Hal ini terbukti dari tindakan Cirebon yang melindungi para pelarian Mataram.
Mataram, yang saat itu sudah menjadi sekutu Belanda, meminta bantuan Belanda untuk membawa Panembahan Girilaya ke Mataram.
Misi penjemputan Raja Cirebon ini dipimpin oleh Kapten Etal, seorang perwira Belanda.
BACA JUGA:5 Kisah Mistis di Kota Tua Jakarta yang Bikin Merinding: Inilah Kisah Selengkapnya
BACA JUGA:Geng Remaja Serang Bawa Senjata Tajam Warga di Bogor, Polisi Lakukan Penyelidikan
Kapten Etal berhasil membujuk Panembahan Girilaya untuk menghadap mertuanya di Mataram, disertai dengan dua puteranya.
Panembahan Girilaya kemudian berangkat ke Mataram dengan kapal laut, sementara para pembesar Cirebon lainnya menyusul lewat darat.
Setibanya di Mataram, kejadian tak terduga pun terjadi. Panembahan Girilaya ditahan di sana.
Awalnya, Amangkurat I berniat membunuh Panembahan Girilaya, tetapi karena khawatir akan serangan dari Cirebon dan Banten, Amangkurat I memilih cara halus, yaitu dengan menggunakan guna-guna.
BACA JUGA:Kudeta di Kerajaan Talaga Manggung, Majalengka Situ Sangiang
BACA JUGA:Kisah Legenda Asal Usul Nama Banyuwangi
Ketika para pembesar Cirebon yang melakukan perjalanan darat tiba di Mataram, mereka mendapati Raja mereka sudah sakit parah.
Tak lama kemudian, Panembahan Girilaya wafat dan dimakamkan di Girilaya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: