Kisah Putri Tandampalik dan Kerajaan Luwu
Raja Bone yang mendengar kecantikan Putri Tandampalik, mengirimkan utusannya untuk melamar putri tersebut. -DISWAY NETWORK-
BACA JUGA:Kisah Putri Raja Terusir dari Istana, Kini Dikenal Sebagai Penguasa Pantai Selatan
Mengetahui perasaan anaknya, Anre Guru Pakanyareng, Panglima Perang Kerajaan Bone, mengusulkan agar Raja Bone segera melamar Putri Tandampalik.
Raja Bone setuju dan segera mengirim utusan ke Pulau Wajo. Putri Tandampalik menolak lamaran tersebut dengan syarat, bahwa keris pusaka Luwu harus diterima oleh Datu Luwu sebagai tanda diterimanya lamaran.
Putra Mahkota Bone yang gigih kemudian pergi ke Kerajaan Luwu untuk menyerahkan keris pusaka tersebut kepada Datu Luwu.
Datu Luwu dan permaisuri sangat gembira dan merasa lega atas keputusan Putra Mahkota.
BACA JUGA:Misteri Pantai Teluk Awur: Kisah Tragis Joko Wongso dan Roro Kuning
BACA JUGA:Legenda Inyiak Balang: Penunggu Hutan Belantara Minangkabau
Keduanya kemudian berkunjung ke Pulau Wajo untuk menemui Putri Tandampalik, mengakhiri pengasingan panjang dan merayakan pernikahan mereka di pulau itu.
Setelah beberapa tahun, Putra Mahkota naik tahta sebagai raja yang arif dan bijaksana, dan Putri Tandampalik menjadi ratu yang dihormati.
Kisah cinta dan pengorbanan mereka terus dikenang sebagai legenda indah dari tanah Luwu dan Bone. **
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: