Sejarah Candi Hindu di Indonesia: Candi Lumbung
Candi Lumbung.--
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Candi Lumbung, sebuah monumen agung yang menjadi bagian penting dari warisan budaya Indonesia, memiliki sejarah panjang yang mencerminkan kekayaan dan keagungan zaman dahulu.
Dibangun sebagai tandingan bagi candi Buddha Borobudur dan candi Sewu, Candi Lumbung berdiri megah tidak jauh dari kompleks Prambanan di Jawa Tengah.
Inilah cerita tentang pembangunannya dan perjalanan sejarahnya yang menarik.
Pembangunan Candi Lumbung dimulai sekitar tahun 850 Masehi oleh Rakai Pikatan, seorang penguasa pada masa Kerajaan Mataram Kuno di Jawa.
BACA JUGA:Proyek Ambisius Elon Musk! Tesla Akan Luncurkan Robot Humanoid AI dalam Beberapa Tahun Mendatang
BACA JUGA:AM Thalib: Pejuang dan Tokoh Serba Bisa dari Palembang
Motivasi utama dibangunnya candi ini adalah untuk menghadirkan monumen Hindu yang sebanding dengan kebesaran dan keindahan candi Buddha yang sudah ada, seperti Borobudur dan Sewu yang terletak berdekatan.
Setelah fase awal oleh Rakai Pikatan, pembangunan Candi Lumbung terus berlanjut di bawah pemerintahan Raja Lokapala dan Raja Balitung Maha Sambu.
Mereka berdua mengabdikan diri untuk memperluas dan menyempurnakan struktur candi ini.
Pada masa mereka, Candi Lumbung diperkaya dengan detail arsitektur yang semakin indah dan makna-makna simbolik yang mendalam, mencerminkan keagungan agama Hindu pada masa itu.
BACA JUGA:Mayjen dr. Adnan Kapau Gani: Dokter, Pejuang, dan Politisi yang Berdedikasi
BACA JUGA:Sultan Mahmud Badaruddin II: Pahlawan Nasional dari Palembang
Candi Lumbung menampilkan arsitektur khas Jawa Tengah pada masa itu, dengan ciri khas tumpukan batu bata merah dan struktur yang teratur.
Seperti kebanyakan candi Hindu, Candi Lumbung didesain dengan sistem bangunan bertingkat, melambangkan kosmologi Hindu yang mengatur alam semesta dalam lapisan-lapisan surgawi dan bumiawi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: