Samsung Pertimbangkan Kebijakan Baru untuk Galaxy AI, Apakah Tetap Gratis?
Samsung Pertimbangkan Kebijakan Baru untuk Galaxy AI.--
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Samsung telah mengumumkan pada awal Januari bahwa fitur kecerdasan buatan (AI) Galaxy AI akan digratiskan penggunaannya hingga tahun 2025.
Kini, enam bulan telah berlalu sejak pengumuman tersebut, dan muncul pertanyaan mengenai apakah Samsung akan terus menggratiskan fitur ini seterusnya.
TM Roh, President and Head of Mobile eXperience Business Samsung Electronics, menyatakan bahwa Samsung akan melakukan tinjauan menyeluruh terhadap teknologi AI yang berkembang sangat cepat.
Selain itu, perusahaan ini akan melihat pola penggunaan AI dan kebutuhan konsumen sebelum memutuskan apakah akan memberlakukan biaya untuk penggunaan Galaxy AI di masa depan.
BACA JUGA:Menggila! Subaru Hadirkan Tiga Model Edisi Terbatas Sekaligus
BACA JUGA:Polres Empat Lawang Berhasil Gerebek Judi Sabung Ayam di Perkebunan Kopi Talang Are
"Jadi mungkin cukup sulit untuk menjelaskan secara pasti apa yang akan kami lakukan di masa depan. Namun, kami dapat meyakinkan bahwa kami akan melihat lanskap pasar dan pola pelanggan sehingga dapat mengambil keputusan yang tepat," kata Roh dalam sebuah wawancara dengan media internasional lainnya di 3 Mazarium, Paris, Prancis, mengutip detikINET.
Roh menegaskan bahwa Samsung akan terus menjunjung tinggi demokratisasi inovasi teknologi. Suara pelanggan akan menjadi faktor penting dalam keputusan yang diambil oleh perusahaan.
BACA JUGA:Nissan Perkenalkan All-New Serena e-Power di GIIAS 2024
BACA JUGA:Wuling Motors Rayakan Ulang Tahun Ketujuh dengan Peluncuran BinguoEV Edisi Khusus
"Jadi saya dapat meyakinkan Anda bahwa suara pelanggan akan menjadi faktor terpenting dalam pengambilan keputusan kami," ujarnya.
Sejak pertama kali diperkenalkan pada Galaxy S24 series, fitur Galaxy AI terus berkembang.
Saat ini, Samsung telah menghadirkan total 23 fitur, dengan 14 di antaranya merupakan fitur baru dan 9 merupakan peningkatan dari fitur sebelumnya.
Galaxy AI mengombinasikan pengolahan di perangkat dan cloud yang disesuaikan dengan kasus penggunaan. Saat ini, 55% pengolahan dilakukan di perangkat dan 45% di cloud.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: