Berikut Cerita Mitos Uhang Pandak di Gunung Kerinci

Berikut Cerita Mitos Uhang Pandak di Gunung Kerinci

Istimewa/internet--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Gunung Kerinci, salah satu puncak tertinggi di Indonesia, tidak hanya terkenal karena keindahan alamnya, tetapi juga karena berbagai mitos yang menyelimuti kawasan ini.

Salah satu mitos yang paling terkenal adalah tentang Uhang Pandak, yang dalam bahasa Indonesia berarti "orang pendek".

Legenda tentang makhluk ini sudah ada sejak lama dan bahkan tercatat dalam perjalanan Marco Polo pada tahun 1292.

Uhang Pandak digambarkan sebagai makhluk dengan tinggi sekitar 80-130 cm, tubuh gemuk, tangan panjang, mata merah, dan kaki yang menyerupai kera.

BACA JUGA:Menang pra-Peradilan, Pegi Setiawan Bebas dari Tuduhan Pembunuhan Vina Cirebon

Mereka juga sering digambarkan membawa peralatan berburu seperti tombak, menambah kesan bahwa mereka adalah makhluk yang tangguh dan berbahaya.

Pada tahun 1923, seorang zoolog asal Belanda bernama Van Heerwarden melakukan penelitian tentang Uhang Pandak di Taman Nasional Kerinci Seblat.

Menurut kesaksiannya, Uhang Pandak memiliki perawakan seperti anak usia 3-4 tahun tetapi dengan wajah tua dan tubuh yang dipenuhi bulu.

Penampakan ini menambah misteri tentang makhluk tersebut, yang hingga kini belum dapat dipastikan keberadaannya atau jenisnya.

BACA JUGA:Menuju Kesuksesan: Lima Keterampilan Kunci untuk Dikembangkan Mulai Sekarang

Meskipun banyak yang skeptis, cerita-cerita tentang Uhang Pandak tetap hidup di kalangan masyarakat setempat dan para pendaki yang berkunjung ke Gunung Kerinci.

Beberapa dari mereka mengklaim pernah melihat makhluk tersebut, atau setidaknya mendengar suara-suara aneh yang diyakini berasal dari Uhang Pandak.

Cerita-cerita ini terus memicu rasa penasaran dan ketertarikan terhadap Gunung Kerinci, membuatnya menjadi salah satu destinasi yang penuh misteri dan daya tarik. 

Sejauh ini, belum ada bukti ilmiah yang dapat memastikan keberadaan Uhang Pandak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: