Ferrari Bakal Segera Masuk ke Pasar Mobil Listrik, Sedang Kembangkan Mobil Pertamanya
Ferrari.--
BACA JUGA:Mengulik Danau Dendam Tak Sudah: Destinasi Wisata Modern dengan Legenda Menarik
Dengan pabrik baru ini, Ferrari berharap dapat meningkatkan kapasitas produksi hingga sekitar 20.000 unit, naik dari 14.000 unit yang dikirimkan tahun lalu.
Pabrik ini dijadwalkan akan beroperasi penuh dalam tiga hingga empat bulan ke depan, memungkinkan Ferrari untuk memenuhi permintaan pasar yang semakin meningkat akan kendaraan listrik dan hibrida.
Selain mobil listrik pertama yang akan diluncurkan akhir tahun depan, Ferrari juga tengah mengembangkan model EV kedua, meskipun masih dalam tahap awal.
BACA JUGA:Mengulik Danau Dendam Tak Sudah: Destinasi Wisata Modern dengan Legenda Menarik
BACA JUGA:Menjelajahi Keindahan Bukit Kaba: Destinasi Wisata Terbaru untuk Para Petualang Di Bengkulu
CEO Ferrari, Benedetto Vigna, menyatakan bahwa pabrik canggih ini akan memberikan fleksibilitas dan kapasitas teknis yang melebihi kebutuhan perusahaan di tahun-tahun mendatang.
Pernyataan ini mengindikasikan bahwa Ferrari siap untuk menghadapi tantangan di masa depan dengan infrastruktur yang kuat dan berdaya saing tinggi.
Langkah Ferrari ini tidak terlepas dari persaingan ketat di industri otomotif mewah, terutama dengan saingan utamanya, Lamborghini.
Lamborghini berencana untuk mulai menjual model EV pertamanya pada tahun 2028.
BACA JUGA:Menjelajahi Keindahan Bukit Kaba: Destinasi Wisata Terbaru untuk Para Petualang Di Bengkulu
BACA JUGA:Taman Wisata Alam Seblat: Destinasi Petualangan dan Konservasi di Mukomuko
CEO Lamborghini, Stephan Winkelmann, menekankan bahwa memiliki produk yang tepat lebih penting daripada menjadi yang pertama di pasar.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun Ferrari bergerak cepat menuju mobil listrik, Lamborghini memilih pendekatan yang lebih hati-hati dan strategis.
Pengembangan mobil listrik sepenuhnya bukan tanpa tantangan. Andrea Balloni, seorang analis dari Mediobanca, memperkirakan bahwa mobil listrik baru Ferrari akan memiliki label harga yang tinggi untuk membantu menjaga margin keuntungan dan mengimbangi biaya pengembangan teknologi listrik serta suku cadang yang lebih banyak bersumber dari luar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: