Meta Mulai Gunakan Konten Media Sosial Eropa untuk Latih Model AI
Ilustrasi.--
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Meta Platforms, perusahaan induk dari Facebook, baru-baru ini mengumumkan rencana untuk mulai menggunakan konten media sosial dari Eropa guna melatih model kecerdasan buatan generatif mereka.
Langkah ini merupakan bagian dari upaya Meta untuk menyelaraskan pendekatan mereka di Eropa dengan praktik yang sudah diterapkan di wilayah lain di dunia.
Namun, langkah ini tidak lepas dari kontroversi, terutama terkait dengan peraturan privasi yang ketat di Uni Eropa.
BACA JUGA:Hutan Aokigahara, Misteri Suara Aneh dan Legenda Gelap di Kaki Gunung Fuji
Dalam sebuah posting blog pada hari Senin, Meta menyatakan bahwa mereka akan melatih model bahasa besar mereka, Llama, menggunakan konten yang dipilih secara publik oleh pengguna di Uni Eropa di platform seperti Instagram dan Facebook.
Langkah ini menunjukkan perubahan signifikan dalam pendekatan Meta di Eropa, yang sebelumnya lebih berhati-hati karena regulasi privasi dan transparansi yang ketat di kawasan tersebut.
Nick Clegg, eksekutif kebijakan utama Meta, mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada bulan September bahwa Meta menggunakan posting publik di Facebook dan Instagram untuk melatih model Llama mereka.
BACA JUGA:Xiaomi Indonesia Rilis Redmi A3: Smartphone Stylish dengan Teknologi Canggih dan Harga Terjangkau
Namun, posting dan pesan pribadi yang hanya dibagikan dengan teman dikecualikan dari pelatihan ini.
Pada bulan April, ketika Meta mulai merilis versi terbaru dari Llama, mereka masih berupaya menemukan cara yang tepat untuk melakukannya di Eropa.
Bulan lalu, Meta mengumumkan bahwa mereka akan mulai memberi tahu pengguna Facebook dan Instagram di wilayah Eropa dan Inggris tentang bagaimana informasi publik yang dibagikan di layanan Meta digunakan untuk mengembangkan dan meningkatkan AI.
Pemberitahuan ini dimaksudkan untuk meningkatkan transparansi dan memberikan pengguna lebih banyak informasi tentang bagaimana data mereka digunakan.
Langkah Meta ini mendapat tantangan dari kelompok advokasi NYOB (none of your business), yang telah mengajukan keluhan di berbagai negara di Eropa.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: