Sejarah dan Peran Benteng Du Bus Papua, Satu-satunya Benteng Belanda di Tanah Cendrawasih

Sejarah dan Peran Benteng Du Bus Papua, Satu-satunya Benteng Belanda di Tanah Cendrawasih

Lukisan benteng Du Bus.--

PAPUA, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Benteng Du Bus, Benteng pertama yang dibangun oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda, didirikan pada tanggal 24 Agustus 1828.

Terletak di Teluk Triton, pantai barat daya Pulau Papua, benteng ini berfungsi sebagai pertahanan strategis dan simbol awal kehadiran fisik kekuasaan Belanda di Papua.

Pendirian benteng ini tidak hanya untuk menghambat gangguan dari pasukan kolonial Inggris di selatan (Australia), tetapi juga untuk menandai klaim Belanda atas wilayah tersebut.

BACA JUGA:Honda Keluarkan Motor Matik 'Kembaran' Vespa dengan Teknologi Canggih

Latar Belakang dan Proses Pendirian

Nama Benteng Du Bus diambil dari Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat itu, L.P.J. Burggraaf du Bus de Gisignies.

Sebelum abad ke-19, wilayah New Guinea Belanda (Nederlandsche Nieuw Guinea) diperintah oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda yang berkedudukan di Maluku.

Walaupun pesisir pulau ini telah dipetakan pada tahun 1825 oleh Lieutenant Commander D.H. Kolff, belum ada upaya serius untuk membangun pemukiman permanen di wilayah ini.

BACA JUGA:Epic Comeback Marc Marquez di Sprint Race MotoGP Catalunya 2024

Ancaman dari Inggris yang berminat menduduki daerah tersebut mendorong Gubernur Maluku, Pieter Merkus, untuk mendesak pemerintah kolonial membangun pos-pos di sepanjang pantai.

Pada 31 Desember 1827, raja Belanda menyetujui proposal ini, dan pada 18 April 1828, sebuah tim ekspedisi kecil yang dipimpin oleh Lieutenant Jan Jacob Steenboom berangkat dari pelabuhan Ambon.

Tim ini terdiri dari dua kapal, korvet Triton dan sekunar Iris, serta lima ahli biologi: Dr. H.C. Macklot, Gerrit van Raalten, Pieter van Oort, Salomon Müller, dan Alexander Zippelius.

BACA JUGA:Kontroversi AI Overview Google: Antara Inovasi dan Blunder

Pemilihan Lokasi dan Pendirian Benteng

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: