Jamaah Masjid Aolia: Fenomena Lebaran Lima Hari Lebih Awal

Jamaah Masjid Aolia: Fenomena Lebaran Lima Hari Lebih Awal

mbah benu--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID-Jemaah Masjid Aolia telah membuat gebrakan dengan melaksanakan salat Idulfitri pada Jumat (5/4), lima hari lebih awal dari lebaran umat Islam lainnya yang diprediksi jatuh pada 10 April 2024.

Pemimpin mereka, Raden Ibnu Hajar Pranolo alias Mbah Benu, menyebut dirinya dan para pengikutnya sebagai penganut Tarekat Syattariyah

Menurut Mbah Benu, penganut Tarekat Syattariyah di berbagai daerah juga telah mengikuti langkah mereka dengan melaksanakan salat Idulfitri pada hari yang sama. Meskipun tersebar luas hingga luar negeri, Mbah Benu tetap menghormati kepercayaan masyarakat yang berbeda.

penentuan 1 Syawal versi mereka didasarkan pada laku spiritual dan keyakinan, di mana malam 30 Ramadan jatuh pada Kamis (4/4). 

BACA JUGA:Fenomena Aneh, Umat Islam Kaget, Islam Berkembang Pesat di Jepang

"Allah Ta' alla ngendika (berkata) 1 syawalnya tanggal 5 (April), Jumat," kata Mbah Benu. dikutip dari cnnindonesia.com, Sabtu (06 April 2024)

Ini sejalan dengan prinsip mereka yang memulai puasa dan lebaran berdasarkan dalil sendiri, yang diyakini oleh Mbah Benu dan pengikutnya.

BACA JUGA:Tahun 2024: Harapan dan Prediksi Islam di Indonesia

Daud, putra kelima Mbah Benu, mengungkapkan bahwa ayahnya pertama kali menginjakkan kaki di Bumi Handayani sekitar tahun 1970-an dan memulai perjalanan dakwahnya. Jamaah Masjid Aolia dibangun setelah perjuangan panjang, dimulai dengan membangun pondok alas dan kemudian membangun masjid.

Meskipun memiliki pondok pesantren, para santri di sana tidak menetap, mereka hanya mengaji di sana dan aktivitas rutinnya adalah manaqipan. 

Kepala Bidang Urusan Agama Islam (Urais) Kantor Wilayah Kemenag DIY Jauhar Mustofa menyatakan bahwa "Jamaah Masjid Aolia memiliki tata cara beribadah mirip NU, kecuali dalam hal penanggalan bulan Ramadan dan Syawal". 

Meskipun berbeda dalam penanggalan puasa dan lebaran, Kemenag tidak bisa memaksakan aturan yang dipakai pemerintah, dan mencatat perbedaan lima hari ini sebagai fenomena menarik.

BACA JUGA:Cara Hitung Biaya Balik Nama Rumah Warisan dan Pembagian Warisan Menurut Islam

Warga Muhammadiyah tetap akan melaksanakan Lebaran Idulfitri pada Rabu 10 April, sementara pemerintah dan warga NU belum menetapkan tanggal pasti untuk 1 Syawal 1445 H dalam penanggalan masehi.(*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: