Kisah Nabi Hud: Mengutus Peringatan kepada Kaum Ad

Kisah Nabi Hud: Mengutus Peringatan kepada Kaum Ad

Ilustrasi.--

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Nabi Hud bin Abdillah bin Ahus adalah salah satu dari utusan Allah yang diutus setelah Nabi Nuh.

Dia termasuk dalam kabilah Ad, suku Arab yang mendiami Al-Ahqaf, sebuah pegunungan pasir di daerah Yaman antara Oman dan Hadramaut dekat Laut Asin.

Menurut riwayat dalam buku Kisah Penciptaan dan Tokoh-tokoh Sepanjang Zaman, Nabi Hud memiliki postur yang luar biasa, mampu menutupi matahari dengan dirinya dan menghancurkan gunung dengan lengannya.

BACA JUGA:Dialog Rasulullah dengan Kuburan Abu Jahal: Menyampaikan Pesan Kebenaran

Kaum Ad, dengan tinggi postur rata-rata 100 siku, memiliki keturunan Persia dan pengetahuan mendalam tentang kitab suci dan tradisi Yahudi-Nasrani.

Nabi Hud diutus untuk memberi peringatan kepada kaumnya agar kembali kepada tauhid dan meninggalkan penyembahan berhala.

Dia datang kepada mereka pada hari raya mereka, dihadapan para pembesar dan raja Jalijan.

BACA JUGA:5 Amalan Menyambut Bulan Ramadhan 2024, UAS Sarankan Begini!

Namun, kaum Ad menolak untuk mendengarkan peringatan Nabi Hud. Mereka bahkan meminta mukjizat sebagai bukti kebenaran, dan ketika mukjizat diberikan, mereka tetap kafir.

Akibatnya, Allah mengirimkan azab berupa kekeringan selama tiga tahun.

Delegasi kaum Ad bahkan pernah pergi ke Baitul Haram untuk berdoa, tetapi ketika doanya tidak dikabulkan, mereka terus hidup dalam kesombongan dan kemewahan.

BACA JUGA:Berikut Perlu di Simak Mitos-Mitos Populer yang Masih Dipercayai di Indonesia

Hingga pada suatu hari, Allah mengutus azab berupa awan yang menghancurkan mereka dengan suara mengguntur dan angin yang membawa azab yang pedih.

Kisah pembinasaan kaum Ad disebutkan dalam Al-Quran secara global dan terperinci, sebagai peringatan bagi umat manusia agar tidak mendurhakai perintah Allah dan rasul-rasul-Nya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: