Risiko dan Pengorbanan: Petugas KPPS yang Meninggal dalam Pemilu 2024

Risiko dan Pengorbanan: Petugas KPPS yang Meninggal dalam Pemilu 2024

Risiko dan Pengorbanan: Petugas KPPS yang Meninggal dalam Pemilu 2024--

JAKARTA, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Jumlah petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia pada Pemilu 2024 terus bertambah hingga Kamis (15/2) petang.

Mereka meninggal menjelang pemungutan suara hingga masa penghitungan suara berakhir kemarin.

Upaya antisipasi telah dilakukan oleh pihak terkait, namun tetap saja terjadi korban jiwa.

Seperti yang kami lansir melalui CNN Indonesia.com, Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI, Mochamad Afifuddin, menyatakan bahwa pihaknya telah melakukan seleksi ketat terhadap anggota KPPS, termasuk pembatasan usia dan tes kesehatan.

BACA JUGA:Bikin Bulu Kuduk Berdiri! Ini Penemuan Makam Kuno, Misteri Lima Makam Tua Terungkap di Situs Gunung Padang

Meskipun demikian, kejadian ini menunjukkan bahwa risiko tetap ada.

Berikut adalah beberapa kasus petugas KPPS yang meninggal dunia:

Teguh di Kendal: Teguh Joko Pratikno (43) meninggal dunia saat bertugas dalam penghitungan suara Pemilu 2024 di Kabupaten Kendal, Jawa Tengah. Almarhum mengalami kejang-kejang setelah terjatuh saat bertugas.

AJ di Jakarta Pusat: Seorang petugas KPPS meninggal dunia setelah mengalami kecelakaan tunggal di Jakarta Pusat saat hendak mengantarkan logistik.

BACA JUGA:Debit Sungai Musi Meningkat, Masyarakat Dihimbau Waspada Terhadap Potensi Banjir

Larto di Langkat: Larto (52) meninggal dunia karena sesak napas saat penghitungan surat suara di Kabupaten Langkat.

Mastur di Seram Timur: Mastur Safua meninggal dunia diduga akibat kelelahan saat bertugas di Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku.

Iyos di Jakarta Utara: Iyos Rusli meninggal dunia karena merasa tidak enak badan saat bertugas di Jakarta Utara.

Sinta di Bogor: Sinta Maharani meninggal dunia karena sakit saat bertugas di Kabupaten Bogor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: