Baterai BYD Seal: Desain Terintegrasi dengan Sasis Untuk Keamanan dan Kestabilan

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Meskipun menggunakan platform e-platform, penempatan baterai pada BYD Seal berbeda dari dua line up mobil listrik BYD lainnya yang dijual di Indonesia, yaitu Atto 3 dan Dolphin.

“Pada Atto 3 maupun Dolphin, baterainya terpasang terpisah di bawah sasis. Jadi, bisa dilepas-pasang dengan mudah karena menggunakan sistem knock down,” kata Bobby Bharata, Head of Product BYD Motor Indonesia.

Sementara pada sedan sport listrik BYD Seal, baterainya dirancang menyatu dengan sasis, yang disebut oleh BYD sebagai Cell to Body (CTB) technology.

BACA JUGA:Membuka Tabit 4 Misteri yang Ada di Tembok Raksasa Dasar Laut Papua Utara, Ini Penjelasanya

Menurut Bobby, konstruksi seperti itu memiliki banyak keuntungan, salah satunya adalah dapat mengoptimalkan ruang penyimpanan, sehingga ruang kabin tetap luas.

Selain itu, dengan struktur yang lebih kompak, ringkas, serta baterai yang terletak di lantai sasis, titik berat kendaraan menjadi lebih baik, sehingga menciptakan stabilitas yang optimal.

Dari segi keamanan saat terjadi benturan, konstruksi seperti itu dianggap lebih aman, karena baterai terintegrasi ke dalam struktur benturan.

BACA JUGA:Ternyata Ini Misteri Alam Wonosobo, Keindahan dan Rahasia yang Tersembunyi! Ada Apa?

“Baterainya sudah diuji dalam keadaan mobil rusak parah akibat tabrakan, namun baterainya tetap aman,” ungkapnya.

Namun, pertanyaannya adalah bagaimana jika baterai mengalami kerusakan selama pemakaian?

“Baterainya tetap dapat dilepas, karena baterai disusun dalam beberapa lapisan di sasis,” jelas Bobby.

Lapisan tersebut terdiri dari top cover yang menempel pada sasis, Blade Cell (sel baterai), dan tray di bagian paling bawah.

BACA JUGA:Awal 2024 Peminat Mobil Ini Naik Drastis, Harga Mulai Dari Rp 135 Juta

Jadi, ketika ingin mengganti sel baterai, cukup melepas tray-nya.

Sumber: