Berkat Kedekatan Soekarno Dengan Toko Dunia, Indonesia Pernah Menjadi Negara Terkuat di Asia Tenggara

Berkat Kedekatan Soekarno Dengan Toko Dunia, Indonesia Pernah Menjadi Negara Terkuat di Asia Tenggara

Berkat Kedekatan Soekarno Dengan Toko Dunia, Indonesia Pernah Menjadi Negara Terkuat di Asia Tenggara -screnshot YouTube-

Berkat Kedekatan Soekarno Dengan Toko Dunia, Indonesia Pernah Menjadi Negara Terkuat di Asia Tenggara 

RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Soekarno, sebagai tokoh penting dalam sejarah Indonesia, menjalin hubungan dekat dengan beberapa tokoh dunia pada masanya, seperti yang kami lansir dari chanelnl akun YouTube@gumilangjati sebagai berikut :

Pertama, Kim Il Sung, pendiri Korea Utara, menjalin persahabatan erat dengan Soekarno.

Bahkan, Kim Il Sung pernah berkunjung ke Indonesia selama 10 hari, dan sebagai tanda persahabatan, Soekarno memberikan hadiah berupa bunga anggrek yang dinamai Kim Lisung-ngia.

BACA JUGA:Nggak Abis Pikir! Ternyata Begini Soekarno Menakut-nakuti Presiden Amerika, Simak Penjelasanya

Kedua, Soekarno menjalin hubungan yang positif dengan pemimpin Uni Soviet pada masa itu.

Ketika Indonesia menghadapi masalah dengan Presiden Amerika Dwight D. 

Eisenhower, Uni Soviet memberikan dukungan kepada Indonesia dengan memberikan bantuan militer, termasuk persenjataan seperti pesawat tempur, pesawat pengebom, kapal selam, kapal patroli, dan rudal anti-serangan udara.

BACA JUGA:Banyak yang Nggak Tau, Ternyata Begini Soekarno Menakut-nakuti Presiden Amerika

Ini membuat Indonesia menjadi negara terkuat di Asia Tenggara pada tahun 1960-an.

Ketiga, Soekarno juga memiliki hubungan dekat dengan Presiden Amerika Serikat ke-35, John F. Kennedy, yang menggantikan Eisenhower.

Hubungan akrab antara Soekarno dan Kennedy menjadi jelas, menandai periode di mana Indonesia menjalin hubungan dengan pemimpin dunia yang beragam.

BACA JUGA:Dampak Musim Penghujan Tukang Ojek di Kabupaten Empat Lawang mengeluh

Hubungan Soekarno dengan tokoh-tokoh dunia pada masanya tidak hanya mencerminkan diplomasi politik, tetapi juga menciptakan jejak sejarah yang memperkaya hubungan internasional Indonesia.***

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: