Rahasia dan Mitos Gunung Marapi dalam Lintasan Sejarah Minangkabau

Rahasia dan Mitos Gunung Marapi dalam Lintasan Sejarah Minangkabau

Rahasia dan Mitos Gunung Marapi dalam Lintasan Sejarah Minangkabau.--

Pada 8 September 1830, gunung melepaskan awan berbentuk kembang kol berwarna abu-abu kehitaman setinggi 1.500 meter di atas kawah, menyertai gemuruh.

Pada 30 April 1979, letusan merenggut nyawa 60 orang dan mengubur 19 penyelamat di bawah longsoran tanah, merusak permukiman penduduk.

Dari 2011 hingga 2014, aktivitas gunung meningkat, menghasilkan letusan dengan abu dan awan hitam.

BACA JUGA:Pemprov Sumsel Bangun 25 Unit RLHTahun 2023

Mitos dan Fakta Jejak Sejarah

Orang Minangkabau dianggap berasal dari sekitar Gunung Marapi, menurut mitos dan fakta sejarah.

Tambo, kumpulan hikayat yang mencakup asal-usul mereka, mengungkapkan bahwa leluhur Minangkabau berada di lereng gunung ini.

Nagari Tuo Pariangan, di Kabupaten Tanah Datar, menjadi tempat pertama tinggal dan terbentuknya sistem pemerintahan berbasis Nagari yang masih berlaku.

BACA JUGA:Pemprov Sumsel Bangun 25 Unit RLHTahun 2023

Warisan Mitos dan Historis

Gunung Marapi memegang nilai historis dan legenda turun-temurun dalam budaya Minangkabau.

Mitos ini juga mengaitkan asal-usul Minangkabau dengan Raja Alexander Agung, yang membawa tiga putranya berlayar ke berbagai wilayah, termasuk Sumatera Barat.

Dengan kecantikan alam dan misteri yang melingkupi setiap lerengnya, Gunung Marapi terus menjadi daya tarik abadi di pulau Sumatra, mengundang pengagum alam dan penikmat kisah-kisah misterius. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: