Sumsel Siap Menjadi Locus Swasembada Pangan

Sumsel Siap Menjadi Locus Swasembada Pangan

BINA: Menteri Pertanian dalam acara Pembinaan Penyuluh Pertanian di Sumatera Selatan. Foto: dok/ist--

PALEMBANG, RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Gerakan Pemuda Tani Indonesia (Gempita) memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif Menteri Pertanian yang menjadikan Sumatera Selatan sebagai salah satu lokus Swasembada Pangan

Muhammad Asri, koordinator wilayah Gempita Sumsel, menyambut baik rencana Kementerian Pertanian tersebut, melihatnya sebagai langkah strategis untuk menekan impor komoditas pangan, terutama padi dan jagung.

Asri menyoroti potensi lahan rawa di Sumatera Selatan yang bisa dioptimalisasi dalam rangka Swasembada Pangan. 

Menurutnya, satu hektare lahan rawa yang ditanami padi dapat menghasilkan hingga lima juta ton gabah.

BACA JUGA:Joki Tes CPNS di Makassar dan Lampung Diamankan: Selain Penjara, ada Sanksi Diskualifikasi Seumur Hidup

Angka ini bahkan dapat meningkat menjadi 7 ton jika lahan sudah dalam kondisi siap masa tanam padi.

"Kami optimis selama tiga tahun ke depan, Sumatera Selatan bisa mencapai swasembada pangan dan Indonesia dapat menjadi eksportir beras," ujar Asri dengan keyakinan.

Peningkatan produksi padi dan jagung menjadi fokus utama Kementerian Pertanian, sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo untuk menekan impor dan mencapai swasembada.

Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, menggarisbawahi pentingnya peran penyuluh pertanian dalam mencapai tujuan tersebut.

BACA JUGA:Heboh, Gajah Liar Mengunjungi Pemukiman Warga di Desa Tri Anggun Jaya

"Pahlawan pangan adalah para penyuluh pertanian, garda terdepan Swasembada pangan. Kita harus fokus pada produksi padi dan jagung," ungkap Menteri Pertanian dalam acara Pembinaan Penyuluh Pertanian di Sumatera Selatan.

Amran Sulaiman memotivasi penyuluh pertanian untuk mengubah mindset, keluar dari zona nyaman, dan memperkuat peran mereka sebagai penentu keberhasilan program swasembada pangan. 

Dia berharap Sumatera Selatan dapat menjadi penyemangat pangan Indonesia, memainkan peran kunci dalam mencapai swasembada padi dan jagung dalam dua hingga tiga tahun mendatang.

"Dalam jangka waktu tersebut, Indonesia kembali swasembada, terutama padi dan jagung, sehingga kita tidak lagi bergantung pada impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: