Mitos Burung Kedasih: Pandangan dari Perspektif Islam dan Adat Jawa
Istimewa/internet --
RAKYATEMPATLAWANG.DISWAY.ID - Artikel ini membahas peran serta pandangan seputar burung Kedasih yang menjadi simbol keberuntungan dan keindahan dalam tradisi Jawa.
Melalui perspektif Islam dan Adat Jawa, tulisan ini akan menjelajahi makna, peran, dan signifikansi burung Kedasih dalam konteks budaya dan spiritualitas, memperlihatkan bagaimana pandangan dari dua perspektif tersebut saling melengkapi atau bertentangan.
Selamat menikmati pembahasan yang menarik mengenai mitos burung Kedasih dalam kerangka kepercayaan Islam dan tradisi Jawa.
Burung kedasih, juga dikenal sebagai wiwik kelabu atau uncuing, merupakan sebuah makhluk unik yang hidup di hutan dan perkebunan di Indonesia.
BACA JUGA:Keistimewaan 4 Jenis Burung yang Disebut dalam Al-Qur'an: Hudhud, Gagak, Ababil, dan Salwa
Meskipun burung ini memiliki penampilan yang indah, dia sering dikaitkan dengan berbagai mitos di masyarakat.
Mitos Menurut Perspektif Islam Menurut kepercayaan Islam, burung kedasih dianggap sebagai burung licik.
Baik burung jantan maupun betina tidak pernah mau bertanggung jawab membuat sarang untuk bertelur dan mengerami telurnya.
Beberapa kepercayaan menyebut kicauan burung ini sebagai pertanda kematian, meskipun dalam ajaran Islam sebenarnya burung tidak membawa pertanda baik atau buruk.
BACA JUGA:Misteri Hantu Kandole: Legenda Wanita Cantik dengan Punggung Berlubang dari Sulawesi Tenggara
Rasulullah sendiri telah menegaskan bahwa burung atau fenomena alam lainnya bukanlah penentu nasib baik atau buruk.
Mitos dari Perspektif Adat Jawa Di dalam tradisi kejawen di Yogyakarta, burung kedasih dianggap sebagai pembawa malapetaka.
Suara kicauannya yang panjang dan menakutkan di malam hari dianggap sebagai pertanda akan terjadi musibah pada keluarga yang mendengarnya.
Untuk menolak keberadaannya yang dianggap sebagai bencana, masyarakat Jawa biasanya menggunakan doa-doanya, seperti tembang macapat "Kidung Rumeksa Ing Wengi" ciptaan Sunan Kalijaga, sebagai upaya untuk menolak bala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: